"Saya kerja dan terlibat dalam produksi begitu lama. Jadi tidak pernah berpikir memilih jam tangan referensinya apa."
Baca juga: Sang Pencipta G-Shock Kikuo Ibe Bersuara untuk Atlet Para Games RI
"Buat saya, jam tangan adalah G-Shock. Tidak ada yang lain," ucap dia.
Secara pribadi, Moriai menilai jam tangan adalah sebuah item yang sejak dulu menjadi representasi status dan gaya hidup seseorang.
Berbeda dengan pakaian yang cenderung bisa berganti-ganti setiap saat.
"Itu seperti simbol. Barang hasil produksi yang menjadi status, tapi juga menggambarkan lifestyle sebagai bagian dari fesyen," tutur dia.
Obrolan sore bersama Moriai jauh dari kesan kaku.
Sambil menunjukkan beberapa desain G-Shock lewat komputer jinjingnya, pria yang telah mendesain puluhan jam G-SHOCK ini bercerita banyak hal.
Baca juga: Darbotz, Seniman Indonesia Pertama yang Kolaborasi dengan G-Shock
Mulai dari awal mula bergabung dengan Casio, jam G-Shock favoritnya yang sudah tak lagi diproduksi, sosok pencipta G-Shock Kikuo Ibe, hingga rasa kecewanya terhadap peredaran jam tangan imitasi.
Pada usia G-Shock yang menginjak 35 tahun, Moriai berharap akan muncul lebih banyak desain kreatif dari anak-anak muda.
"Sudah saatnya generasi baru yang berkarya. Harapan saya, generasi baru terutama tim saya yang ada di Jepang bisa membuat saya terkejut dengan desain mereka," tutur dia.
Simak wawancara eksklusif Kompas.com bersama Ryusuke Moriai pada artikel berikut ini: Ryusuke Moriai dan Segudang Cerita di Balik Desain Jam G-Shock...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.