Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melirik Sepatu "Vintage" nan "Kece" Asal Bandung, Buruan Para Milenial

Kompas.com - 10/12/2018, 08:09 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Harga dan handmade

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Store Jl Mataram No. 2 BDG (@bryganfootwear) on Dec 3, 2018 at 9:19pm PST

Meski demikian, pembeli tidak perlu khawatir, karena harga yang ditawarkan masih tergolong terjangkau, hanya berkisar Rp 200.000- Rp 500.000.

Harga ini terbilang rendah dibandingkan produk berkualitas sama di pasaran. Seperti boots chelsea buatannya hanya dijual Rp 340.000, sedangkan di pasaran bsia mencapai Rp 800.000, bahkan lebih.

Rahasianya, kata Hamzah, ada pada biaya produksi, karena Brygan diproduksi di pabrik sepatu sendiri, dan dibuat secara handmade.

Proses handmade memiliki sejumlah keuntungan, mulai dari pengerjaan desain lebih detil hingga bisa mengerjakan berbagai bahan sepatu termasuk kulit sapi yang tebalnya mencapai 2,2mm.

Baca juga: Mengintip Produksi Sepatu Ramah Lingkungan “Pijakbumi” di Bandung

“Kulit sapi setebal itu masih bisa dikerjakan dengan tangan. Kalau dengan mesin, membutuhkan mesin yang berbeda lagi,”  ucap dia.

Rahasia lainnya, ia tidak mengambil margin keuntungan yang besar.

“Dari satu pasang sepatu keuntungan saya paling besar Rp 180.000. Ini kecil, karena biasanya orang berpikir keuntungannya berapa kali lipat,” tutur dia.

Ia mengambil strategi bisnis tersebut untuk menyasar lebih banyak orang demi memperkenalkan merknya.

Tak lupa, Hamzah juga memberikan garansi kepada pembelinya selama satu bulan.

Strategi ini terbilang berhasil, karena setiap bulan, angka produksinya menembus 1.200 pasang sepatu yang dijual secara online, offline, dan berbagai event.

Pasar mancanegara

Tak hanya itu, cara ini pun berhasil membuatnya memiliki portofolio bagus untuk membuat sesuatu yang lebih besar dengan pasar luar negeri.

“Saya punya satu merk lagi, namanya Junkardcompany. Sepatu ini masuk store Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Eropa dengan harga Rp 2 juta ke atas."

"Saya rutin kirim barang ke sana,” ucap Hamzah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Junkard Co. Boots (@junkardcompany) on Dec 2, 2018 at 9:28pm PST

Apa yang didapatkan Hamzah saat ini tidaklah mudah. Berawal karena keisengan saat dia tidak memiliki pekerjaan. Dia lalu mengikuti pelatihan sepatu dan mendapat bayaran Rp 350.000.

Karena dinilai piawai, lulusan Planologi Institut Teknologi Nasional (Itenas) ini pun diminta menjadi guru, hingga ia tertarik membuka bisnis sendiri bermodal Rp 1,5 juta.

Ia lalu mengerjakan berbagai merek selama empat tahun, hingga ia memiliki pabrik sendiri.

Baca juga: Dengar Harga Sepatu Exodos57 Rp 2,9 Juta, Presiden Jokowi Protes

Namun ia berpikir, jika terus mengerjakan milik orang lain, keuntungan terbesar ada di orang lain.

Capek juga dimarahin orang lain, saya buat Brygan tahun 2015, dan berkembang sampai sekarang,” kata dia.

Saat ini, Hamzah tidak hanya menjual sepatu untuk laki-laki dan perempuan. Ia pun menjual tas, jaket, pakaian, hingga aksesoris yang didominasi gaya vintage.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com