Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Desainer G-Shock Bersuara soal Maraknya G-Shock Palsu

Kompas.com - 10/12/2018, 13:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Barang-barang bermerek yang dipalsukan atau yang sering disebut barang KW mungkin sudah menjadi hal yang tidak asing di Indonesia.

Jenis barangnya beragam. Mulai dari tas mewah, jam tangan, sepatu, aksesori elektronik, dan berbagai barang lainnya.

Untuk produk jam tangan, label asal Jepang, Casio G-Shock menjadi salah satu yang terbilang banyak dipalsukan. Apalagi, label tersebut sudah eksis selama puluhan tahun.

Kompas Lifestyle menanyakan kepada Design Manager of Casio Timepiece, Ryusuke Moriai mengenai banyaknya jam tangan palsu di Indonesia, dan mungkin negara-negara lainnya.

Moriai secara pribadi mengaku kecewa. Namun, fenomena ini pun tergolong rumit untuk dituntaskan, karena dipengaruhi juga dengan situasi ekonomi setempat.

Baca juga: 35 Tahun Berdiri, Ini Rahasia G-Shock Terus Dicintai Penggemarnya

"Saya agak sulit bicara karena kondisi ekonomi orang dan negara berbeda-beda. Daya beli kadang membuat orang tidak punya pilihan atau bagaimana, kami juga tidak tahu."

Demikian diungkapkan Moriai kala berbincang dengan Kompas Lifestyle di sela peringatan ulang tahun ke-35 G-Shock di Ancol, Jakarta, Sabtu (8/12/2018).

Dilihat dari sisi produksi desain, Moriai pun menyayangkannya. Apalagi jam tangan merupakan produk kreatif yang proses desainnya memerlukan tahapan panjang.

"Apakah kamu bahagia kalau jadi desainer yang hanya untuk menjiplak desain orang lain?"

"Orang yang memberi pun, apakah senang memberi barang jiplakan? Bukankah lebih senang kalau beli yang asli?" tutur Moriai.

Baca juga: Kisah Darbotz bersama G-Shock, antara Mimpi dan Sisi Monster Manusia

Menurut Moriai, para pembuat barang palsu pun secara tidak langsung meremehkan dia, karena mereka sebetulnya mereka bisa menciptakan suatu produk kreatif.

Di samping itu, banyaknya produk palsu juga menurunkan semangat para desainer untuk berkarya.

"Kalau hal ini berlangsung terus, creator yang tadinya jujur dan mendesain sendiri lama-lama jadi tidak punya semangat dan pada akhirnya, tidak muncul lagi karya-karya baru."

Begitu kata pria lulusan product design dari Musashino Art University itu.

Baca juga: Menyusuri Jejak Sejarah di Perayaan 35 Tahun G-Shock...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com