Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ryusuke Moriai dan Segudang Cerita di Balik Desain Jam G-Shock...

Kompas.com - 11/12/2018, 11:09 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Dalam waktu dekat apa yang mau dibuat?

"Masih sedang berusaha ha ha ha."

Untuk produk kolaborasi G-Shock dengan figur publik atau seniman. Prosesnya seperti apa?

"Kolaborasi memang telah banyak dilakukan. Mengenai pendekatan, ada yang dari pihak sana kirim surat cinta ke saya, atau sebaliknya."

Saya melihat kolaborasi ini ke depannya perlu terus dilakukan dengan berbagai macam pihak."

"Tidak selalu dengan desainer, bisa dengan seniman dan berbagai macam pihak. Karena kalau desainer G-Shock hanya berkutat di dalam G-Shock dan mencari ide sendiri, mereka akan sulit berevolusi."

"Tapi dengan saling bertukar pikiran dengan pihak lain, itu membuat mereka bisa tumbuh bersama."

G-Shock kan merek jam yang sudah lama dikenal. Banyak jam imitasinya beredar, khususnya di Indonesia. Bagaimana menghadapinya?

"Hmmm saya di sini agak sulit berbicara karena kondisi ekonomi orang dan negara berbeda-beda."

"(Sehingga) daya beli kadang membuat orang tidak punya pilihan atau bagaimana, kami juga kurang tahu."

"Tapi saya dari sisi produksi desain, sayang sekali ya. Apakah anda bahagia kalau jadi desainer yang hanya untuk menjiplak desain orang lain?"

"Desain kan sesuatu yang kreatif, dan orang yang memberi barang jiplakan pun apakah senang memberi barang jiplakan?"

"Bukankah lebih senang kalau beli barang yang asli?

"Mungkin ini hanya sekadar pendapat saya, mungkin terdengar sedikit keras. Tapi desainer yang menciptakan barang palsu sebetulnya kan juga meremehkan diri sendiri."

"Apa pun alasannya, bukan tidak mau mendengar alasannya, tapi ini bicara benar atau salah, buat orang yang membeli barang barang palsu, saya berharap, bolehkah lebih menghargai para pembuat yang asli?"

"Sebab kalau hal ini berlangsung terus, creator yang tadinya jujur dan mendesain sendiri, lama-lama jadi tidak punya semangat dan akhirnya tidak akan ada lagi karya yang baru."

Bagi Anda, apa pengaruh Father of G-Shock Kikuo Ibe?

"Bagi saya bukan pengaruh Ibe-san terhadap saya apa. Ibe-san adalah Ibe-san. Buat kami insinyur Casio beliau 'dewa', sudah bukan dipengaruhi lagi."

"Jiwanya G-Shock adalah Ibe-san. Mungkin orang memandang 'dewa' seperti bagaimana?"

"Saya melihat Ibe-san bukan sebagai pencipta sesuatu, tapi bila saya berkomunikasi dengan Ibe-san, semakin mengenalnya saya semakin merasa profil beliau begitu baik, sederhana, rendah hati, dan sangat bersahabat."

Baca juga: Rahasia Father of G-Shock Kikuo Ibe, Tetap Bugar di Usia 65 Tahun

"Jadi saya menghormatinya, bukan hanya karena sesama insinyur, tapi sebagai sesama manusia beliau lebih dari yang lain."

"Jadi menilai 'dewa' itu karena melihat beberapa sisi. Bukan dewa dalam arti kata tidak tersentuh."

"Dewa ini tersentuh dan saya sangat menghormati."

Puluhan tahun bersama G-Shock, mimpi apa yang belum tercapai?

"Saya bingung menyebut mimpi yang belum terwujud. Karena ini sistemnya present continue."

"Dalam arti kata, mimpi saat ini sudah terwujud, saat itu saya sudah memikirkan selanjutnya mau melakukan apa. Jadi mimpinya terus berlanjut."

"Selanjutnya, selanjutnya. Yang baru mau bikin apa, seperti itu. Kalau dipikir-pikir 30 tahun lalu kan juga belum ada yang namanya ponsel pintar."

"Seorang creator terus berpikir menciptakan sesuatu yang baru, mimpi para creator menurut saya tidak pernah selesai."

"Mimpi berkembang terus menyesuaikan zaman. Itu yang membuat saya enjoy menjadi desainer."

Salah satu koleksi G-SHOCK yang ditampilkan pada perayaan ulang tahun ke-35 di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (8/12/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu koleksi G-SHOCK yang ditampilkan pada perayaan ulang tahun ke-35 di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (8/12/2018).

Saya mau tanya jam yang Anda pakai. Apakah itu jam yang selalu Anda pakai?

"Saya punya beberapa jam, tapi ini desain yang paling saya suka. Ini kan jam baru sebetulnya. Baru diluncurkan Oktober 2018 kemarin." (GW-5600-2DR)

"Jadi saya sambil kasih lihat juga. Jam yang biasa saya pakai meski bukan yang ini tapi desainnya sama." (DW-5600)

Saat memilih jam apa yang menjadi referensi Anda?

"Saya sudah bekerja lama di Casio, dan terlibat dalam produksi Casio, G-Shock begitu lama."

"Jadi, tidak pernah berpikir memilih jam tangan apa referensinya. Buat saya, jam tangan adalah G-Shock. Tidak ada yang lain."

Sebagai pribadi, apa arti jam tangan buat anda?

"Jam tangan buat saya adalah sebuah item yang dari zaman dahulu melambangkan status dan gaya hidup seseorang. Itu sudah seperti simbol."

"Baju bisa ganti-ganti, tapi jam tangan adalah barang hasil produksi yang menjadi status dan menggambarkan gaya hidup sebagai bagian dari fesyen."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com