Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ryusuke Moriai dan Segudang Cerita di Balik Desain Jam G-Shock...

Kompas.com - 11/12/2018, 11:09 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mungkin nama Ryusuke Moriai tak semasyur karya-karyanya yang telah dikenal oleh banyak orang di dunia.

Padahal, bisa jadi tanpa Moriai, jam tangan produksi Casio, G-Shock tak akan seberagam sekarang.

Sebab, Moriai selama lebih dari 30 tahun, dia menjadi tokoh yang bertanggung jawab dalam proses desain berbagai seri G-Shock -yang dikenal dengan ketangguhannya itu.

Sepanjang perjalanan karirnya di Casio, tentu ada segudang cerita yang masih tersimpan di benak Moriai.

Misalnya, proses desain jam tangan yang memakan waktu hingga bertahun-tahun, jam tangan favoritnya yang berhenti diproduksi, hingga pandangannya terhadap sosok Father of G-Shock, Kikuo Ibe.

Kompas Lifestyle mendapat kesempatan khusus untuk melakukan sesi wawancara dengan Moriari pada Sabtu (8/12/2018) lalu, di sela perayaan ulang tahun ke-35 G-Shock di Ancol, Jakarta.

Baca juga: Sabtu Sore Bersama Pria yang Telah 33 Tahun Merancang Jam G-Shock...

Nah, berikut hasil obrolan kami bersama Moriai:

Bagaimana cerita awal mula Anda bisa bergabung dengan Casio (G-Shock)?

"Saya lulusan desain produk dari Musashino Art University. Setelah lulus saya berpikir untuk mendesain sesuatu yang bisa digunakan."

"Di sisi lain, saya juga punya minat dengan jam. Saat itu ada tiga pilihan perusahaan yang memproduksi jam, tapi hanya Casio yang punya desain unik."

"Oleh sebab itu, saya berminat sekali masuk Casio terutama untuk desain jam."

Apa seri pertama yang Anda rancang?

"Seri yang pertama adalah F91W. Itu digital watch Casio pertama, desainnya simpel, tidak neko-neko dan harganya terjangkau."

"Mungkin oleh sebab itu selama 27 tahun sampai hari ini masih laku di pasaran."

Selama ini sudah berapa jam yang Anda desain?

"Yang saya desain secara pribadi sendiri sebelum akhirnya sekarang di posisi sebagai kepala desainer, itu sekitar 20-30."

"Tapi karena saya sudah bekerja 30 tahun di Casio, semua secara tim saya awasi."

Design Manager of Casio Timepiece, Ryusuke MoriaiKOMPAS.com/Nabilla Tashandra Design Manager of Casio Timepiece, Ryusuke Moriai

Seri mana yang paling berkesan?

"Dua seri paling berkesan bagi saya."

"Pertama: DW6400. Secara pribadi saya sangat suka tapi karena penjualannya tidak bagus, itu sudah discontinue."

"Saya suka (DW6400) karena senang dengan Gundam, sempat juga desain idea sketch yang mirip predator."

"Seri ini kan lahir pada 1994. Saat itu, acasio belum melakukan penjualan secara internasional. Jadi pemikirannya yang penting di Jepang laku."

"Bagi si desainer sendiri, lebih mudah melakukan apa yang mereka suka, karena sebagai orang Jepang mereka tahu apa yang orang Jepang suka."

Baca juga: Bahan Rapuh Kristal Safir Jadi G-Shock Tangguh di Tangan Kikuo Ibe

"Tapi untuk penjualan di negara lain kan harus cari tahu pasar negara lain seperti apa."

"Jam ini ibaratnya, kalau anak, yang nakal sekalipun biasanya lebih disayang sama orangtua, walaupun dalam konteks ini (jam tangan) enggak laku. Jadi ada flavor-nya."

"Tapi kalau sekarang, mau tidak mau, posisinya saya sudah manager. Kalau ada anak buah di tim yang membuat seperti begini, sudah pasti saya setop duluan hehehe."

"Sekarang sudah tidak bisa bikin desain yang hanya sesuai yang diinginkan."

"Tipe lain yang juga saya sukai adalah GA110. Itu di Indonesia pun penjualannya baik."

Salah satu koleksi G-SHOCK yang ditampilkan pada perayaan ulang tahun ke-35 di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (8/12/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu koleksi G-SHOCK yang ditampilkan pada perayaan ulang tahun ke-35 di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (8/12/2018).

Dari semua desain, mana yang paling lama dikerjakan?

"Desain yang paling membutuhkan waktu GA110. Tapi akhirnya kelihatan hasilnya laku di pasaran."

"Yang membuat lama kami harus market survey dulu, harus tahu tren-nya seperti apa. Karena ini barang jualan, itu laku atau enggak."

"Setelah itu baru kami mendesain. Tidak bisa seperti tahun 90an kami menggambar seperti yang diinginkan."

"Seri ini dirilis tahun 2010, mulai mau market survey perancangannya 2007."

"Pada saat itu, rata-rata jam digital saja yang masih main warna dan sebagainya, bentuknya beda dengan yang analog."

"Lalu saat itu kami berpikir untuk membuat analog tapi image-nya colorful ini. Lalu kami mencari trennya sedang seperti apa."

"Kebetulan saat itu di Eropa, Amerika dan beberapa negara lain sedang gila animasi Jepang."

"Kami pun ambil image dari situ, bagaimana cara menyampaikan budaya animasi Jepang yang sedang booming, plus G-Shock kan buatan Jepang, kenapa tidak kami menyampaikan culture yang sama. Sehingga jadilah GA110."

"Tapi prosesnya panjang karena animasi Jepang kan banyak."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com