Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Food Photography", dari Hobi Unggah Foto Makanan hingga Jadi Uang...

Kompas.com - 11/12/2018, 13:18 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah kamu termasuk orang yang senang memotret makanan sebelum menyantapnya, lalu mengunggahnya ke media sosial?

Jika ya, kamu tentu saja tidak sendiri. Sebab, banyak orang yang melakukan hal serupa. Komunitas Kompakers Bandung salah satunya.

Bahkan, kini tak cuma menjadi kesenangan, anggota komunitas ini sudah mampu mendapatkan "Rupiah" dari kebiasaan memotret makanan tersebut.

“Ini seiring dengan berkembangnya food photography juga,” ujar Ketua Kompakers Bandung, Puti Alya Dewi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Selain itu, sebagian besar anggota Kompakers Bandung yang berjumlah 177 orang adalah ibu rumah tangga. Mereka memiliki passion yang sama di bidang kuliner dan fotografi.

Mereka lantas memperdalam kemampuan memotret, dalam pertemuan yang dilakukan sebulan sekali.

Baca juga: Saat Foto Kemesraan Jokowi-Iriana Diunggah ke Instagram...

Pada kesempatan semacam itu, mereka saling belajar satu sama lain, bahkan kerap mengundang fotografer profesional sebagai narasumber.

Tak heran jika kian hari, kemampuan memotret mereka pun semakin bagus. Hobi ini pun berbuah manis.

Banyak anggota yang diundang ke pembukaan resto maupun kafe untuk memotret. Selain itu, tak sedikit dari foto mereka yang dibeli untuk ajang promosi kafe.

Bukan hanya itu, sejumlah anggota juga kerap diundang untuk menjadi pembicara dan memberi pelatihan food photography.

“Alhamdulillah, ini hobi yang dibayar. Sekarang banyak ibu rumah tangga yang mendapatkan pundi rupiah dari hobinya memotret makanan,” tutur Puti.

Puti lalu menceritakan awal mula komunitas ini terbentuk.

Komunitas tersebut berawal dari orang-orang yang suka fotografi dan mengunggah hasilnya  di Instagram.

Baca juga: Ultah Pernikahan, Ridwan Kamil Unggah Foto-foto Mesra

Kini, komunitas tersebut -secara total, sudah beranggotakan 128.000 orang dari dalam dan luar negeri.

Seiring berjalannya waktu, mereka membangun chapter masing-masing daerah yang dinamakan Kompakers.

“Sebenarnya tidak hanya food photography, ada landscape hingga makro. Tapi kebanyakan passion-nya di foto kuliner,” kata dia lagi.

Potensi Besar

Pameran foto hasil jepretan anggota Kompakers Bandung.Dok Kompakers Bandung Pameran foto hasil jepretan anggota Kompakers Bandung.

Salah seorang food fotografer,  Jiewa Vieri (Injie) mengatakan, selama manusia masih makan tiga kali sehari, potensi food photography terbuka lebar. 

Sebab, akan ada bisnis kafe, restoran, yang membutuhkan jasa jenis foto seperti itu.

Apalagi, seiring dengan perkembangan gaya hidup, makan pun tidak sekadar makan.

Ada seni dari food photography yang membuat orang makin berselera untuk menyantap makanan tersebut.

Baca juga: Foto dengan Pose Telanjang, Ini Alasan Kourtney Kardashian

“Tiap bulan saya diundang 4-10 restoran baru di Surabaya. Belum lagi langganan lama. Potensinya besar banget loh,” ungkap Puti.

Modalnya pun tidak perlu besar. Selama orang tersebut memiliki handphone berkamera, bisa menjadi fotografer.

“Apalagi sekarang HP dah cukup canggih. Dibikin full auto dah bagus. Tinggal menguasai soal lighting dan sense of art-nya saja,” imbuh dia.

Tapi, bagi kamu yang tidak memiliki HP bagus pun, tidak perlu khawatir. Sebab, yang mutlak diperlukan adalah langkah awal untuk memulainya. 

“Dulu saya mulai dengan HP Nokia 3660 dan sekarang peralatan memotret saya seharga mobil."

"Jadi bagi yang masih bingung, yang penting mulailah, meskipun dari hal yang kecil,” tutup Puti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com