“Sistem kekebalan tubuh menerima kuman ini sebagai 'diri',” kata Tierno.
Terlebih lagi, kita dan orang yang tinggal bersama kita kemungkinan membawa mikroorganisme yang sama.
Akibat kita terus-menerus menyebarkan kuman-kuman dari diri kita, berarti kita kemungkinan juga menyesuaikan diri dengan kuman mereka.
Namun, ini bukan berarti kita bisa melewatkan tahapan mencuci tangan usai menggunakan toilet rumah.
Kita juga bisa terkena penyakit karena kuman milik sendiri atau anggota keluarga lain yang tinggal bersama kita.
Sebagian besar sel bakteri ini hidup di usus. Ketika kita mengalami luka atau goresan, bakteri kita juga dapat membuat kita sakit.
Staphylococcus aureus, misalnya, bakteri ini hidup di sekitar sepertiga dalam hidung, tenggorokan atau kulit orang sehat.
Jika sistem kekebalan tubuh kita melemah atau bakteri ini masuk ke tubuh melalui luka yang terbuka, itu bisa menyebabkan infeksi.
Baca juga: Demi Kesehatan, Perhatikan Cara Cuci Tangan dengan Benar
Inilah yang kerap terjadi pada mereka yang malas mencuci tangan.
Selain itu, kita juga melakukan aktivitas di luar rumah. “Kita membawa banyak kuman dari berbagai macam orang, barang, dan acara yang kita hadiri sepanjang hari,” kata Tierno.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.