JAKARTA, KOMPAS.com - Diet jus dalam beberapa waktu terakhir ramai diperbincangkan. Tak sedikit pula figur publik yang menerapkannya dan berhasil mempertahankan bentuk tubuh ideal.
Pada dasarnya, diet dengan mengandalkan jus buah dan sayuran ini dianggap bisa menurunkan berat badan dan juga detoksifikasi tubuh.
Diet jus juga terdengar mudah karena orang yang mengerjakan hanya perlu mengkonsumsi jus sayur dan buah.
Namun, apakah jenis diet ini efektif atau justru membahayakan bagi tubuh?
Nutrisionis Jansen Ongko, M.Sc, R.D menjelaskan, program makan bersih bisa dilakukan asal asupan gizi setiap hari terpenuhi.
Jika yang dikonsumsi hanya jus saja, seseorang akan kekurangan asupan nutrisi. Sebab nutrisi yang terkandung dalam sayur dan buah hanya didominasi karbohidrat, vitamin dan mineral.
"Itu kurang karena yang penting protein. Karena sumber gizi pertama yang harus terpenuhi adalah protein dan cairan. Cairan sudah masuk zat gizi."
Hal itu diungkapkan Jansen pada acara peresmian fasilitas Cold-Pressed Juice dengan teknologi high pressure dari Re.Juve di Cikupa, Banten, Rabu (12/12/2018).
Baca juga: Buah dan Sayuran yang Sebaiknya Tak Dibuat Jus
Mereka yang menerapkan detoksifikasi dengan mengkonsumsi jus saja menurutnya tidak sehat. Apalagi jika tujuannya untuk menurunkan berat badan.
Sebab, ketika seseorang mau menurunkan berat badan, yang harus dilakukan adalah membakar lemak. Sedangkan lemak merupakan cadangan energi yang dapat hilang ketika energi digunakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.