Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Tetap Bugar Bagi Ayah Baru yang Kurang Tidur

Kompas.com - 13/12/2018, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Menjalani peran baru sebagai seorang ayah akan membawa banyak perubahan besar dalam hidup. Salah satu yang sulit dihindari adalah waktu tidur berkurang drastis.

Hal itu paling sering dialami oleh ayah yang terlibat penuh dalam mengurus sangat buah hati.

Kondisi kurang tidur tersebut bisa berpengaruh dalam kesehatan jangka panjang. Demikian diungkapkan oleh Chief Medical Officer WebMD, John Whyte, MD.

Gangguan tidur pada pria bisa meningkatkan risiko obesitas 5 persen lebih tinggi. Gangguan tidur yang dimaksud adalah tidur dengan durasi kurang dari enam jam dalam semalam.

Penelitian mengungkapkan bahwa kondisi tersebut akan memicu kita makan lebih banyak dari 300 kalori setiap harinya. Selain itu, makanan yang dikonsumsi cenderung makanan bergula dan berlemak.

Tentu masuk akal, bukan? Ketika tubuh terasa lelah, hormon lapar atau ghrelin akan meningkat. Situasi ini membuat keinginan makan kita bertambah

"Pola tidur akan memengaruhi apa yang kita makan. Gangguan tidur akan merusak kemampuan tubuh memetabolisme karbohidrat," kata Brandon Marcelo, PhD.

Baca juga: Waspadai, Kurang Tidur Picu Obesitas

Kerusakan tersebut menyebabkan kita terus menerus membutuhkan karbohidrat, khususnya makanan cepat saji.

Lebih jauh, kualitas tidur yang rendah dan singkat pada jangka waktu lama akan memengaruhi level hormon yang semakin mendukung penyimpanan lemak.

Lalu, bagaimana agar seorang ayah baru punya waktu tidur yang cukup?

1. Kurangi kafein

Kafein akan berada dalam tubuh hingga 8 jam dan memiliki efek adiktif. Ketika kamu mengkonsumsi minuman berenergi dan kopi sepanjang hari, kafein yang ada dalam tubuh akan membuat otakmu terjaga. Bahkan saat tidur.

Kamu tak perlu menghindari kafein sepenuhnya. Cukup mengutanginya dan mengkonsumsinya dalam jumlah yang tidak berlebihan.

2. Istirahat bekerja

Lagi-lagi, tak perlu berhenti sepenuhnya. Namun, kamu perlu waktu istirahat dan tidak perlu bekerja terlalu keras.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com