KOMPAS.com - Lemak di sekitar pinggang memang termasuk yang paling bandel dan sulit dihilangkan. Penyebab terbesarnya memang pola makan yang buruk, namun faktor hormonal ternyata juga berperan.
Seiring dengan bertambahnya usia, gangguan hormon sedikit saja bisa membuat lemak perut menempel.
Bahkan, penelitian terbaru menyebutkan wanita pasca-menopause yang mendapatkan terapi pengganti hormon memiliki lemak perut lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak.
Meski kondisi itu menyebalkan, tetapi tidak perlu langsung ke dokter meminta obat untuk hormonal. Cara-cara alami seperti mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, juga bisa membantu memperbaiki kadar hormon.
Untuk mengetahui apakah timbunan lemak perut disebabkan karena kelebihan mengasup makanan manis atau kah hormon, ketahui tanda-tandanya.
1. Makan diatur, tetapi lingkar pinggang membesar
Bila selama ini kamu sudah menjaga pola makan dan tidak pernah bermasalah dengan lemak di perut, lalu mendadak celana terasa sempit, kemungkinan itu karena hormon.
"Semakin tua, tubuh akan rentan mengalami resistensi insulin, yang memicu tubuh menyimpan lemak dan bukan membakarnya," kata Sara Gottfried, MD, penulis buku the Hormon Cure.
Pada perempuan, hormon estrogen juga akan lebih dominan saat akan masuk usia menopause. Kondisi ini juga menyebabkan resistensi insulin.
Baca juga: Apakah Plank dan Sit-Up Benar-benar Bisa Basmi Lemak Perut?
2. Ingin makan gula
Efek sampingan dari resistensi insulin adalah menekan hormon leptin, yaitu hormon yang memberi sinyal pada tubuh bahwa kita sudah kenyang.
Walau begitu, terkadang peningkatan kadar insulin juga meningkatkan kadar leptin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.