KOMPAS.com - “Sabar dan lapangkanlah dadamu. Jangan selalu mau cepat marah."
"Ambillah bumi ini sebagai contoh. Dia kita injak, kita ludahi, kita belah, kita tusuk dan kita lukai dengan berbagai alat."
"Tetapi dia selalu sabar dan diam, selalu memberikan kita makanan lezat dan berguna.”
Itulah penggalan dari buku pertama seri cerita kenangan yang ditulis oleh Novelis NH Dini, berjudul "Sebuah Lorong di Kotaku" yang diterbitkan pertama kali tahun 1978.
Baca juga: Gunung Ungaran, Novel Terakhir Karya Sastrawan NH Dini
Penggalan isi buku cerita kenangan itu kembali dibacakan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani.
Puan membacakan itu dalam rangka perayaan Hari Ibu 2018, dan Gerakan Ibu Bangsa Membaca, Kamis (13/12/2018) kemarin.
Acara tersebut berlangsung di auditorium utama gedung Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Acara tak hanya diisi dengan pembacaan kutipan dari buku yang merupakan salah satu koleksi unggulan Perpustakaan Nasional.
Baca juga: Membaca Bisa Mengobati Rasa Kesepian
Puan bersama istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah juga mendeklarasikan Gerakan Ibu Bangsa Membaca.
Deklarasi ini pun dilakukan bersama istri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Erni, dan para penampil pergelaran literasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.