Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2018, 17:43 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah mencoba mengikuti satu metode tertentu, terkadang target yang diinginkan tak tercapai.

Hal ini salah satunya terjadi karena sebuah metode diet tertentu terkadang tidak bisa berlaku sama untuk setiap orang

"Setiap orang berbeda-beda. Pola makan kita seharusnya personalisasi," kata dr. Putri Mudjiono, M. Kes, M. Farm, Sp.GK di Gaya Spa & Wellness, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018).

Putri menambahkan, setiap orang memiliki faktor latar belakang yang berbeda. Mulai dari kondisi fisik, kebiasaan makan, hingga penyakit yang diderita.

"Seseorang yang punya kecenderungan diabetes, jantung dan lainnya tentu dietnya tidak akan sama dengan yang lain kan," kata dia.

Untuk mengetahui secara akurat pola diet yang sesuai dengan kondisi tubuh kita, Putri menyarankan pentingnya melakukan tes genetika (genomic test).

Saat ini konsultasi seputar diet genetika bisa dilakukan di Gaya Spa & Wellness.

Tes akan dilakukan dengan mengambil contoh saliva untuk kemudian dikirim ke Amerika Serikat. Hasilnya akan dikirimkan kembali dan akan dibacakan oleh dokter konsultan nutrisi genetika kepada pelanggan.

Pola diet nantinya akan ditentukan dari hasil tes tersebut.

Baca juga: Menganalisa Kondisi DNA Kulit Lewat Pemeriksaan Air Liur

dr. Putri Mudjiono, M. Kes, M. Farm, Sp.GK seusai acara media gathering di Gaya Spa & Wellness, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra dr. Putri Mudjiono, M. Kes, M. Farm, Sp.GK seusai acara media gathering di Gaya Spa & Wellness, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018).
Putri menjelaskan, ada enam panel pemeriksaan yang mengacu pada kecenderungan kondisi genetika seseorang.

Misalnya, ketika seseorang mengalami defisiensi vitamin tertentu maka orang tersebut akan direkomendasikan untuk mengkonsumsi asupan makann tertentu untuk menutupi kekurangannya tersebut.

Ada pula panel yang menentukan pola olahraga seseorang. Hasil tes nantinya akan digunakan sebagai bahan analisa untuk menentukan jenis olahraga yang cocok.

"Ada yang olahraga bisa turun berat badan lebih cepat dari orang lain, tapi ada yang malah naik berat badan. Jadi pola olahraga nanti akan diarahkan juga. Informasi yang diberikan dari tes ini sangat banyak," tuturnya.

Namun, tes tersebut memang tidak murah dan tidak tersedia di banyak tempat sehingga pelanggan perlu berpikir dua kali sebelum menentukan keputusan.

"Kalau mau cek gen akan lebih bagus. Jadi dokter bisa memberikan menu diet yang lebih tepat," kata Putri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com