"Ini mematahkan mitos lemak sangat jelek untuk tubuh. Tapi memang akan sangat bijaksana untuk memilih lemak yang mana. Maksimalkan lemak yang punya dampak bagus untuk kesehatan," tuturnya.
Lemak tak jenuh tunggal banyak terdapat pada minyak zaitun, minyak kanola serta beberapa makanan seperti alpukat, selai kacang, beberapa kacang-kacangan, beberapa biji-bijian, dan lainnya.
Baca juga: Meluruskan Mitos Seputar Minyak Zaitun
2. Lemak tak jenuh jamak
Jenis lemak ini juga baik untuk digunakan. Namun, Emilia mengatakan, manfaat kesehatannya tidak sedominan lemak tak jenuh tunggal.
Harganya yang cenderung lebih murah membuat makanan dengan lemak tak jenuh jamak lebih banyak digunakan di kawasan Asia.
"Kita di Asia biasa konsunsi polyunsaturated. Ini dibilang bagus tidak, jelek juga tidak. Tapi di Asia concern-nya biasanya penggunaan berlebih," kata Emilia.
Minyak yang tinggi lemak tak jenuh jamak, di antaranya minyak sayur, minyak jagung dan minyak kedelai.
Sementara dalam bentuk makanan, lemak ini banyak terkandung pada ikan seperti salmon, tuna, makarel, serta beberapa biji-bijian.
"Ketika 30 persen saya harus makan lemak, saya akan pilih lemak yang mana. Karena bukan sekadar untuk kalori, energi, tapi yang punya manfaat ektstra," kata Emilia.
Nah, bagaimana dengan kamu apakah sudah mengkonsumsi lemak yang baik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.