Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami "Gaya Hidup" Vespa, antara Adiksi dan Investasi...

Kompas.com - 21/12/2018, 15:06 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

KOMPAS.com - Suasana di pelataran Hotel Aston, Banyuwangi, pagi itu terlihat berbeda dari biasanya.

Di sana ada belasan Vespa modern berbagai tipe, yang terparkir rapi di sisi tembok hotel.

Selain Vespa, ada pula merek motor Italia lainnya, yakni Piaggio MP3 dan Medley, serta dua bigbike Moto Guzzi yang terparkir di seberang lobi.

Motor-motor itu adalah kendaraan yang dipakai oleh rombongan touring PT Piaggio Indonesia, dalam acara peringatan 50 tahun Vespa Primavera-Iconic Ride.

Touring  itu menempuh jalur perjalanan dari Bali menuju Bromo, Jawa Timur, pada 16-19 Desember 2018.

Sehari sebelumnya, rombongan ini menempuh perjalanan dari Denpasar ke Danau Batur, Gilimanuk, dan menyeberang ke Banyuwangi untuk bermalam.

Baca juga: Putra Jokowi Ajak Anak Vespa Datang ke Jogja

Di antara sekian banyak orang yang ikut dalam perjalanan itu, ada beberapa peserta yang memiliki pengalaman turing berulang kali, salah satunya Roni.

Namun yang agak berbeda adalah, Roni ternyata memiliki sejumlah motor Vespa, yang dikumpulkannya sejak sekitar tujuh tahun lalu.

Adiksi

"Buat gue Vespa itu apa ya, kegemaran yang akhirnya jadi adiksi," begitu tutur Roni dalam percakapan dengan Kompas.com saat rombongan sudah tiba di Bromo.

Roni mengaku sejak lama jatuh hati pada Vespa. "Dulu sejak tahun 2000-an gue udah suka banget sama Vespa, tapi waktu itu belum punya duit, jadi beli motor matic tipe lain," kata dia.

Baru pada tahun 2011, kabar baik terdengar. Piaggio Indonesia meluncurkan Vespa rakitan Vietnam tipe LX 150ie ke pasar Indonesia.

"Waktu itu peluncurannya di PRJ (Pekan Raya Jakarta), harganya Rp 25 juta, gue langsung pesen. Nomor SPK-nya aja 12," ungkap Roni.

Gaya, menjadi alasan terbesar Roni memilih Vespa sebagai tunggangannya. Di masa itu, dia mengaku merasa keren saat sedang berkendara dengan sepeda motor itu.

Setelah sekian tahun berlalu, rasa itu tetap ada, dan kegemaran itu tak menghilang, bahkan kian menjadi. Itulah yang lalu disebut Roni sebagai adiksi.

Dalam rentang waktu kurang dari tujuh tahun saja, videografer dan pengusaha salon mobil  ini sudah memiliki empat Vespa di rumahnya. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com