Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2018, 12:09 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

1. Anak usia 2 tahunan

Anak akan mudah rewel dan lebih sering menangis daripada biasanya. Mereka juga membutuhkan pelukan lebih sering.

2. Usia 3-6 tahun

Anak usia ini bisa menunjukkan sejumlah reaksi yang kembali ke masa kecil mereka. Misalnya, mengompol atau takut terpisah dari orangtua/pengasuh mereka. Mereka juga bisa mengalami tantrum dan sulit tidur.

3. Usia 7-10 tahun

Ketika memori bencana alam kembali muncul, anak pada usia ini akan merasakan sedih, marah atau ketakutan musibah yang sama akan kembali muncul. Mereka mungkin saja mendapatkan informasi-informasi salah dari orang lain. Sehingga orangtua dan pengasuh perlu meluruskan informasi tersebut.

Anak yang sedikit lebih besar mungkin saja fokus pada detail ketika bencana terjadi dan ingin membicarakannya atau sama sekali tidak ingin membahasnya. Mereka akan cenderung lebih sulit berkonsentrasi.

Baca juga: Siswa SD Dilatih Simulasi Tanggap Bencana Gempa dan Tsunami

4. Remaja

Anak usia remaja yang teringat lagi dengan kejadian traumatis di masa lalu bisa melakukan hal-hal yang berbahaya seperti mencoba minum alkohol atau kebut-kebutan di jalan.

Beberapa anak mungkin menjadi takut keluar rumah atau menarik diri dari lingkungan sekitarnya.

Mereka bisa merasakan ledakan emosi yang sangat intens dan merasa enggan membicarakan apa yang dirasakannya.

Emosi yang mereka rasakan seringkali memicu argumen dan perdebatan dengan saudaranya, orangtua, pengasuh atau dewasa lainnya.

5. Anak berkebutuhan khusus

Anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya yang menggunakan alat bantu nafas, kursi roda atau alat bantu lainnya mungkin memiliki reaksi yang lebih kuat terhadap ancaman atau bencana.

Mereka bisa merasakan sedih, kekhawatiran atau kemarahan yang lebih kuat daripada anak biasa sebab, mereka punya kontrol yang lebih lemah dari hari ke hari.

Sama halnya dengan anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik, emosi dan intelektual. Anak-anak berkebutuhan khusus mungkin butuh ditenangkan secara lebih intens, penjelasan yang lebih mendalam tentang kejadian yang dialami, hingga kontak fisik positif lainnya seperti pelukan dari orang tersayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com