KOMPAS.com - Salah satu bantuan yang paling dibutuhkan pada korban bencana adalah pemulihan anak-anak dari trauma.
Bencana memiliki dampak fisik dan psikologis pada anak, namun penelitian menunjukkan dampak psikologis cenderung lebih dirasakan anak. Untuk itu diperlukan perlakuan khusus.
Situs resmi Center of Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat menuliskan beberapa hal yang harus dilakukan untuk membantu anak korban bencana alam.
Selama bencana berlangsung
- Bersikaplah tenang dan cobalah bantu anak-anak di sekitar untuk tetap tenang.
- Bicaralah pada anak tersebut dan jelaskan mengenai bencana yang sedang terjadi agar mereka memahaminya. Buatlah penjelasan tersebut sesederhana mungkin dan jelaskan sesuai dengan usia mereka.
Setelah bencana berlangsung
- Sediakanlah waktu ngobrol bersama anak tersebut. Berikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya atau apa yang mereka pikirkan. Ajukanlah pertanyaan penting dan biarkanlah mereka berbagi apa yang menjadi perhatian mereka.
-Bantu anak menata perasaannya dan melakukan aksi terkait dengan bencana yang dialami. Misalnya, membantu anggota keluarga lain atau orang-orang lainnya yang terdampak bencana.
Sebaiknya anak tidak diikutsertakan dalam pembersihan daerah terdampak bencana untuk alasan keamanan dan kesehatan.
- Sulit untuk memprediksi reaksi anak terhadap bencana dan kejadian traumatis. Sebab orangtua, guru dan dewasa lainnya melihat anak-anak dari situasi yang berbeda. Maka penting untuk bekerja bersama dan berbagi informasi tentang perasaan setiap anak tentang kejadian yang dialaminya.
Memori tentang bencana bisa kembali muncul ketika anak-anak yang terdampak langsung tersebut kelak melihat atau merasakan situasi yang mirip dengan kondisi bencana yang pernah dialaminya.
Reaksi tersebut bisa menimbulkan tekanan psikologis luar biasa bagi anak dan mengganggu sekolah atau hubungan mereka dengan sekitar.
Reaksi yang ditunjukan bisa berbeda-beda tergantung usia anak.