Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2018, 19:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mungkin banyak dari kita yang mengalami kram perut ketika sedang berolahraga lari. Baik kram di bagian samping maupun masalah perut lainnya yang membuatmu ingin segera ke toilet atau malah menghindari olahraga ini sama sekali.

Nah, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar olahraga larimu tak terganggu dengan kram yang muncul tiba-tiba. Berikut tipsnya, seperti dilansir dari Very Well Fit.

1. Pemanasan

Kram hebat di bagian sisi perut biasanya terjadi tepat di bawah tulang rusuk dan sebetulnya tidak benar-benar berkaitan dengan perut.

Penyebab pastinya tidak diketahui, namun beberapa teori menyebutkan bahwa kram tersebut terkait dengan aliran darah pada hati, ketegangan pada diafragma atau peregangan ligamen.

Untuk menghindarinya, ingatlah untuk selalu melakukan pemanasan yang cukup. Salah satu manfaatnya tubuh siap untuk mengakomodasi ritme pernafasan yang lebih cepat atau agar ligamen mampu menyesuaikan peregangan yang terjadi.

Namun, jika kamu mengalami kram di tengah lari, cobalah mengurangi kecepatan lari, tarik nafas dalam-dalam dan menghentikan peregangan untuk beberapa menit.

Baca juga: Lari Cantik Jadi Jurus Taklukkan Borobudur Marathon

2. Hidrasi

Tak sedikit orang yang takut minun terlalu banyak sebelum lari karena khawatir akan mengalami kram atau muntah.

Padahal, kebiasaan tersebut bisa mengakibatkan dehidrasi dan bisa berujung pada masalah pada perut.

Ketika kita berolahraga pada level intensif, tubuh kita akan mengalihkan darah dari perut untuk menyokong otot dengan darah teroksigenasi. Sistem pencernaan bisa saja terdampak, namun kebanyakan orang tidak terganggu.

Meskipun begitu, jika kondisi tersebut digabungkan dengan dehidrasi, kamu bisa saja mengalami masalah pencernaan yang hebat.

Volume darah bisa menurun, yang artinya akan lebih sedikit lagi aliran darah yang melalui sistem pencernaan untuk memproses "bahan bakar". Kondisi ini bisa menyebabkan kram, muntah atau diare.

Jadi, jagalah tubuh tetap terhidrasi sepanjang sesi olahraga. Ketika tubuh sudah memberi sinyal haus, segeralah minum.

Ilustrasi joggingDragonImages Ilustrasi jogging
3. Melatih pencernaan

Untuk mempersiapkan diri dalam lomba lari jarak jauh, banyak orang menghabiskan waktu puluhan jam untuk membentuk otot dan ketahanan, terutama bagian otot kaki. Namun, hanya sedikit orang yang ikut melatih organ pencernaannya.

Tak jarang pula kita melewatkan makan sebelum lari namun mengkonsumsi minuman berenergi atau suplemen.

Hasilnya? Kram perut bisa terjadi karena perut tak dilatih untuk terbiasa dengan pola tersebut.

Melatih pencernaan saat kita mempersiapkan fisik akan membantu perut terbiasa memproses makanan dalam kondisi aliran darah pada sistem pencernaan yang menurun selama lari.

Caranya dengan tidak terlalu banyak makan sebelum lari jarak jauh. Cobalah mengkonsumsi sekitar 30-60 gram karbohidrat (sekitar 120-240 kalori) untuk setiap jam atau setiap sesi lari yang berdurasi lebih dari 1 jam 15 menit.

Bagi kamu yang melakukan triathlon dan ultra-maraton, kamu mungkin membutuhkan porsi sedikit lebih banyak sekitar 30-90 gram karbohidrat.

Jika membutuhkan lebih banyak energi, kamu bisa meningkatkan jumlahnya perlahan pada sesi lari berikutnya dan lihat bagaimana reaksi perut.

Jika kamu baru saja bereksperimen dengan produk makanan atau minuman berenergi, cobalah mencari produk dengan kandungan yang sesuai dengan tubuhmu.

4. Kandungan dalam minuman

Saat ini kita punya banyak pilihan minuman berenergi atau minuman olahraga. Namun, jangan lupa memperhatikan kandungan dalam produk yang kita konsumsi. Beberapa bahan bisa memicu kram perut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com