Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2018, 19:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Contohnya, beberapa produk gel suplemen mengandung protein dan karbohidrat. Protein memang tepat jika dikonsumsi untuk pemulihan selepas olahraga. Namun, protein bisa memicu masalah pencernaan ketika dikonsumsi sebelum lari jarak jauh karena punya kemampuan memperlambat pencernaan.

Sementara untuk lari, utamakan asupan karbohidrat kemudian cemilan tinggi protein untuk pemulihan setelahnya.

Baca juga: Tanda Dehidrasi Tak Cuma Haus

5. Hindari makanan bebas gula

Makanan bebas gula sebetulnya jarang menjadi penyebab kram perut ketika berlari. Kecuali jika kamu hobi mengunyah permen karet.

Kebanyakan permen karet bebas gula mengandung gula alkohol untuk memberi rasa manis  tanpa tambahan gula.

Dalam sistem pencernaan, alkohol akan memberikan efek osmotik atau menarik air ke dalam.

Jika dikonsumsi sambil bersantai atau nonton televisi, kondisi tersebut mungkin tak bermasalah. Namun, ketika efek tersebut muncul selama lari, gula alkohol tersebut bisa menyebabkan kram dan diare.

Batasi asupan produk bebas gula, terutama malam sebelum dan pagi sebelum lari jarak jauh.

Beberapa makanan yang biasanya mengandung gula alkohol, di antaranya kue bebas gula, es krim dan kukis.

6. Mengurangi serat

Dalam keseharian, serat adalah kunci pencernaan yang sehat, bahkan bisa mencegah sembelit. Namun, serat justru dianjurkan untuk tidak dikonsumsi sebelum lari jarak jauh.

Sebab, perut yang kenyang setelah mengkonsumsi serat berpotensi membuat kram perut dan bisa mengakibatkan kita butuh ke kamar mandi di tengah pertandingan lari.

Setiap orang punya level toleransi yang berbeda terkait konsumsi serat sebelum olahraga. Beberapa orang mungkin juga menggunakan makanan berserat untuk membantu mereka bisa buang air besar dengan lancar beberapa jam sebelum pertandingan lari.

Tapi, jika hal itu malah berpotensi membuatmu kram atau diare selama lari, maka pertimbangkanlah untuk menghindarinya.


7. Mengurangi lemak

Lemak adalah nutrisi yang mengenyangkan. Lemak mampu memperlambat proses pencernaan dan membatu kita merasa kenyang lebih lama.

Hal ini mungkin baik untuk situasi harian, namun tidak jika kita menghadapi latihan atau pertandingan lari.

Perut yang kenyang akan meningkatkan risiko kram perut saat lari. Namun, ada pengecualian yakni jika kamu adalah atlet yang sedang menjalani diet keto.

Dalam kasus tersebut, kamu harus tetap mengikuti rutinitas normal karena makanan di luar itu justru akan menyebabkan perut kram.

Untuk kebanyakan atlet, pola makan dengan karbohidrat moderat akan menghasilkan performa terbaik.

8. Memahami toleransi laktosa

Laktosa adalah gula yang ditemukan pada produk susu. Beberapa orang memiliki enzim pencernaan (laktase) yang cukup untuk menghancurkan gula tersebut. Hal ini biasa disebut intoleransi laktosa.

Jika kamu mengalami hal seperti ini, konsumsi sejumlah produk susu bisa menyebabkan perut kram dan diare.

Menariknya, intoleransi laktosa ini bisa dibangun meskipun sebelumnya tubuh kita tidak bisa mentoleransi susu.

Produksi laktase menurun dari waktu ke waktu bagi sebagian orang, tergantung pada faktor genetik. Namun bagi sebagian orang lainnya, infeksi pencernaan atau peradangan usus bisa menyebabkan intoleransi laktosa sekunder.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com