Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2018, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi yang sering tidak menimbulkan gejala namun sebenarnya bisa berbahaya.

Meski mengatur pola makan dan obat-obatan bisa membantu menurunkan tekanan darah, namun kita juga mengendalikan penyakit ini dengan rutin berolahraga.

Berdasarkan riset yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine, olahraga hingga berkeringat dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Bahkan, manfaatnya dianggap setara dengan obat dokter.

Penelitian itu dilakukan dengan mengumpulkan data dari 194 uji klinis yang berfokus pada obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah sistolik atau angka teratas dalam bacaan tekanan darah.

Riset juga menggunakan 197 uji coba yang memasukan data tentang efek olahraga terstruktur seperti bersepeda, lari, berenang dan latihan kekuatan.

Setelah menganalisis data, para peneliti menemukan tekanan darah lebih rendah pada mereka yang menggunakan obat antihipertensi daripada mereka yang berolahraga.

Tetapi, ketika periset membatasi analisis hanya pada orang-orang dengan tekanan darah tinggi, hasilnya sangat berbeda.

Dalam hal ini olahraga tampaknya sama efektifnya dengan kebanyakan obat hipertensi.

Baca juga: Kenali, Sejumlah Pantangan bagi Penderita Darah Tinggi

Olahraga telah lama dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk membantu menurunkan tekanan darah. Ini terjadi karena olahraga dapat meningkatkan kekuatan dan efisiensi jantung.

Kita memang tak perlu olahraga keras namun yang terpenting konsisten.

Meskipun hasilnya menjanjikan, ketua peneliti Huseyin Naci mengatakan kita tak perlu menghentikan konsumsi obat yang telah diresepkan dokter.

Walau begitu, konsumsi obat secara teratur ditambah dengan olahraga tentu hasilnya akan lebih maksimal.

Baca juga: Rutin Makan Ikan Turunkan Risiko Stroke dan Gagal Jantung

Riset yang dilakukan oleh ilmuwan dari London School of Economics and Political Science ini masih memiliki keterbatasan. Misalnya tidak disebutkan jenis aktivitas fisik apa yang bisa dilakukan sebagai pilihan mandiri untuk menurunkan tekanan darah.

"Jumlah informasi tentang intervensi olahraga secara substansial lebih kecil dari pada obat, terutama di antara populasi hipertensi," kata Naci.

Untuk itulah, Naci menyarankan adanya penelitian lanjut agar menemukan hasil yang lebih akurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com