Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2019, 15:57 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Kita melakukan diet, olahraga lebih rutin, berhenti merokok, hingga mulai menabung. Tidak peduli apakah resolusi tersebut tercapai atau tidak. Namun, berkomitmen untuk saat itu saja membuat kita merasa memiliki kontrol atas hari-hari ke depan.

Sebuah studi oleh psikolog asal Inggris, Richard Wiseman pada 2007 menemukan bahwa bagi kebanyakan dari kita, apa yang disampaikan band legendaris U2 lewat lirik lagunya adalah benar: "tidak ada yang berubah pada pergantian tahun baru (Nothing changes on New Years Day)."

Data dari 3.000 partisipan yang diikuti selama setahun, menunjukkan 88 persennya gagal mencapai resolusi mereka meskipun 52 persennya percaya mereka akan mencapainya jika mereka berusaha.

Menariknya, resolusi tahun baru biasanya juga termasuk keinginan untuk memperlakukan orang lain lebih baik, berteman lebih banyak, dan melunasi tagihan-tagihan.

Mengapa masalah sosial seperti itu dikaitkan dengan kemampuan bertahan hidup? Sebab, manusia adalah makhluk sosial yang bergantung dengan orang lain, terutama untuk kesehatan dan keamanan.

Memperlakukan orang dengan baik adalah cara yang baik untuk mendapatkan perlakuan yang baik pula sebagai bagian dari strategi bertahan hidup.

Baca juga: 3 Trik Sukses Susun Resolusi Tahun Baru

Banyak pula orang yang berharap bisa lebih taat beribadah. Hal ini juga berkaitan dengan konteks bertahan hidup. Sebab berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan akan cenderung membuat kita lebih merasa aman.

Ada banyak sekali ritual positif di tahun baru yang dilaksanakan di berbagai penjuru dunia. Di Belanda, misalnya, sebagian orang menganggap lingkaran adalah simbol kesuksesan maka mereka memakan donat.

Warga Yunani memanggang kue Vassilopitta spesial dengan koin di dalamnya dan yang menemukan koin tersebut didoakan agar mendapat anugerah di tahun mendatang.

Pesta kembang api sendiri dimulai di China ribuan tahun lalu sebagai simbol menangkap roh jahat.

Sementara warga Jepang menjalani tradisi Bonenkai atau perayaan melupakan tahun lalu untuk perpisahan terhadap masalah pada tahun yang ditinggalkan. Ketidaksetujuan dan kesalahpahaman diharapkan juga berkurang pada tahun berikutnya.

Terlepas dari semua simbol tersebut, melihat kembang api pada malam tahun baru adalah momentum yang menyenangkan.

Di bagian negara manapun, pergantian tahun merupakan saat-saat untuk menyadari kelemahan kita bagaimana kita meminimalisasi kerapuhan tersebut pada tahun mendatang.

Nah, bagaimana dengan kamu, apa arti tahun baru dan resolusinya bagimu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com