Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Banyak Konsumsi Karbohidrat jika Ingin Berat Badan Turun?

Kompas.com - 02/01/2019, 10:43 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber

Sebaliknya, jika berat badan turun, namun kamu merasa tidak bertenaga, cobalah tingkatkan asupan karbohidrat sedikit dan lihat bagaimana perasaan dan bagaimana berat badan kamu merespons.

Pastikan juga untuk tidak mengasup karbohidrat melebihi 65 persen dari asupan kalori harian.

"Ini akan memberi lebih sedikit ruang untuk protein dan asupan lemak sehat, yang akan mendukung rasa kenyang dan manfaat penurunan berat badan lainnya," katanya.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Karbohidrat: Mana yang Paling Sehat?

Kunci untuk mempertahankan kontrol karbohidrat adalah makan jenis karbohidrat sehat, seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan bahkan produk susu, serta menjaga porsi tetap terkendali, kata Blom.

Sumber karbohidrat sehat ini juga dikemas dengan serat, yang mengenyangkan lebih cepat dan mengekang nafsu makan lebih baik.

Bisakah kamu makan karbohidrat terlalu sedikit?

Jumlah karbohidrat yang kamu butuhkan bervariasi dari orang ke orang, kata Brissette. Beberapa orang merasa lebih baik dengan diet rendah karbohidrat, sementara yang lain merasa lelah dan tidak bertenaga. Karbohidrat juga dikenal untuk meningkatkan kinerja atletik, terutama pada intensitas tinggi.

“Atlit membutuhkan makanan kaya karbohidrat sebelum berlatih untuk menyimpan lebih banyak glikogen di otot mereka sebagai bahan bakar otot kerja mereka. Mereka juga membutuhkan sumber karbohidrat cepat terbakar selama latihan intensif atau latihan ketahanan, dan lebih banyak karbohidrat setelah latihan untuk mengisi dan memulihkan,” katanya.

Selain itu, makan terlalu sedikit karbohidrat (di bawah 100 gram sehari) dapat memengaruhi memori, menurut Institute of Medicine per USDA. Pengurangan karbohidrat secara drastis juga dapat berdampak pada mood, menurut Brissette.

Baca juga: Waspadai, 4 Risiko pada Tubuh saat Kekurangan Karbohidrat

"Karbohidrat adalah sumber energi pilihan otak, dan mereka meningkatkan pelepasan serotonin, neurotransmitter yang mengangkat suasana hati dan membuat merasa bahagia," kata Brissette.

"Itulah sebabnya diet rendah karbohidrat dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi."

Daripada melakukan diet rendah karbohidrat seperti diet keto untuk menurunkan berat badan, Brissette mendorong kliennya untuk memulai dengan memilih karbohidrat kompleks yang diproses secara minimal, mengurangi ukuran porsi, dan meningkatkan jumlah sayuran yang mereka makan.

Baca juga: Ini yang Terjadi Jika Kita Menghindari Karbohidrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com