Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2019, 06:06 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbicara mengenai cara menurunkan berat badan, pasti pikiran kita tertuju pada diet. Yah, ada banyak pola diet yang diklaim ampuh membuat tubuh langsing.

Mulai dari diet keto, mediterania, dan diet puasa, ada berbagai jenis diet dengan segenap manfaat dan efek sampingnya bagi tubuh.

Tentu ini membuat kita bingung menentukan pola diet apa yang paling tepat untuk tubuh kita.

Nah, agar kita tak terjebak dalam pola diet yang keliru, beriku tips menentukan pola diet terbaik.

1. Jangan terlalu ekstrim melakukannya

Jangan terlalu drastis melakukan perubahan dalam pola makan. Ahli diet fungsional bernama Katherine Wohl mengatakan, perubahan pola makan yang ekstrim membuat hasilnya tak akan bertahan lama.

Menurutnya, banyak dari kita hanya fokus pada membatasi makanan, menghitung kalori, atau terlalu banyak berpikir ketika memulai diet.

Misalnya, kita tergoda untuk memulai kembali diet dengan memperbanyak konsumsi jus setelah terlalu banyak mengonsumsi alkohol. 

"Tapi, terlalu banyak mengonsumsi jus juga bisa menjadi bumerang," ucapnya.

Buah-buahan dan sayuran tanpa serat, hanya menyediakan karbohidrat dan tak mengandung protein, serat, atau lemak sehat.

Ini membuat kita mudah merasa lapar dan cenderung makan berlebihan.

"Setiap diet yang menghilangkan konsumsi seluruh kelompok makanan hanya memberi efek jangka pendek tanpa berkelanjutan," papar ahli diet kardiovaskular bernama Julia Zumpano.

Ia mengatakan, ketika kita melakukan diet ketat tanpa pengawasan medis, kita bisa mengalami gejala kurang gizi.

Wohl mengatakan, tujuan utama makan adalah untuk memberi asupan bagi tubuh. Oleh karena itu, kita harus mengonsumsi makanan yang baik dan sesuai untuk tubuh kita.

Baca juga: 6 Diet Paling Ngetren di 2018, Pernah Coba?

2. Fokus pada makanan utuh

Ahli diet kesehatan bernama Beth Bluestone mengatakan, konsep pola konsumsi makanan utuh berfokus pada bahan makanan nabati.

"Itu berarti mengurangi konsumsi junkfood, gula, dan makanan yang terlalu banyak diproses sebagai bagian dari diet," ungkapnya.

Sebaliknya, kita harus berkomitmen untuk mengonsumsi makanan berkualitas tinggi dan makanan padat gizi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com