KOMPAS.com - Terlalu banyak mengonsumi alkohol atau makanan tak sehat selama lliburan tentu mempengaruhi kondisi tubuh.
Untuk mengatasi hal ini, banyak orang. berpikir untuk beralih ke gaya hidup sehat dengan mengonsumsi jus detoks. Sayangnya, cara ini seringkali menjadi bumerang bagi tubuh kita.
Diet dengan jus detoks biasanya menuntut kita untuk menghindari makanan padat dan hanya mengonsumsi cairan yang terbuat dari buah dan sayuran segar untuk waktu tertentu.
Ini dipercaya membantu proses detoksifikasi atau menghilangkan racun tubuh, meningkatkan fungsi pencernaan, dan membantu penurunan berat badan.
Sayur dan buah memang kaya akan fitonutrisi. Namun, nutrisi akan berkurang dan kandungan gula meningkat saat diolah menjadi jus. Bahkan banyak orang biasanya menambahkan gula pada jus.
Gula yang berlebihan - bahkan jika itu gula alami - sulit bagi tubuh untuk diolah dan akhirnya disimpan sebagai lemak.
Baca juga: Buah dan Sayuran yang Sebaiknya Tak Dibuat Jus
Mengandalkan jus yang kurang serat, protein dan lemak untuk menyeimbangkan karbohidrat dapat membuat gula darah melonjak cepat.
Tingkat energi juga turut melonjak bersama dengan hal itu. Ini dapat menyebabkan kita mengidam makanan, makan berlebihan dan akhirnya berat badan meningkat.
Selain itu, tubuh membutuhkan protein, lemak, dan serat agar berfungsi dengan baik dalam berbagai cara.
Baca juga: Mengenali Kandungan Gula dalam Buah Segar, Kering dan Jus
Namun, kita tak perlu menghentikan konsumsi jus. Fitonutrien dalam jus bisa menjadi pelengkap makanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.