Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harus Tetap Aktif Setelah Terkena Serangan Jantung?

Kompas.com - 07/01/2019, 12:50 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Namun, kita tidak dapat menganggap ini cukup untuk melindungi diri terhadap serangan jantung kembali.

Dr. Van Iterson menyarankan para penyintas serangan jantung untuk memikirkan kembali komitmen mereka terhadap gaya hidup sehat dengan memprioritaskan olahraga.

Baca juga: 7 Alat Olahraga Wajib untuk Gym Sederhana di Rumah

“Jangan puas dengan melakukan hal minimum. Kita benar-benar harus aktif tujuh hari seminggu,” katanya.

Ada banyak pilihan olahraga yang bisa kita lakoni, mulai dari jalan-jalan di mal hingga terlibat dalam pekerjaan rumah atau berkebun.

“Pilates, yoga, dan menari adalah pelengkap yang bagus untuk latihan kardiovaskular tradisional," ucapnya.

Meski aktivitas ini tidak cukup untuk melindungi dari serangan jantung, Van Iterson mengatakan jika latihan ini bisa dimasukkan menjadi rencana latihan yang komprehensif.

Jika kita tidak pernah aktif berolahraga sebelum menderita serangan jantung, kita mungkin merasa sulit untuk mengembangkan rencana olahraga dan disiplin melakoninya.

Oleh karena itu, Dr. Van Iterson menyarankan agar kita berkonsultasi dengan spesialis rehabilitasi jantung untuk mendapatkan saran terbaik. Jangan takut berolahraga karena olahraga tak selamanya menyiksa.

Van Interson mengatakan, mereka tidak akan disuruh berlari di lintasan seperti masa SMA dulu, karena ini tak cocok untuk pasien serangan jantung atau menjalani pencangkokan bypass arteri koroner atau intervensi koroner perkutan.

Menurutnya, para ahli bisa membantu setiap individu untuk mengetahui olahraga terbaik dan intensitas olahraga yang perlu dilakukan untuk mendapatkan manfaat kesehatan.

Oleh karena itu, kemampuan setiap penyintas perlu dipertimbangkan. Selain itu, para ahli juga bisa membantu menyusun program latihan yang dapat dilakukan rumah, di pusat rekreasi atau gym.

Manfaat yang tinggi

Selain menjaga kondisi jantung, ada sejuta manfaat dari olahraga. Serangan jantung cenderung terjadi pada masa dewasa, ketika banyak orang kehilangan pasangannya dan saat hidup sendiri.

Dengan berolahraga di pusat rehabilitasi jantung, kita bisa membuka interaksi sosial.

"Datang ke rehabilitasi jantung beberapa hari seminggu dapat membantu mengisi kekosongan kehilangan pasangan," kata Dr. Van Iterson.

Mereka yang menginvestasikan waktu dalam rehabilitasi jantung sering menemukan harapan untuk bersama orang lain yang telah mengalami pengalaman yang sama.

Dr Van Iterson mengatakan, berolahraga di pusat rehabilitasi jantung yang didesain secara berkelompok inilah yang memberi manfaat ini.

"Program latihan kelompok cenderung lebih efektif daripada olahraga individu. Kita pasti lebih bersemangat olahraga saat tahu seseorang sedang menunggu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com