Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tren Minum Kopi dengan Mentega dan Minyak Kelapa, Tertarik?

Kompas.com - 08/01/2019, 09:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ditanya pesanan kopi pagi, kita mungkin hanya perlu memutuskan apakah suka kopi hitam, atau dengan tambahan susu dan pemanis.

Namun, dilansir dari Reader's Digest, kini ada tren kopi baru, di mana para penggemar diet keto mengklaim tambahan tersebut dapat membantu menurunkan berat badan.

Lalu, apa yang mereka taruh dalam kopi? Menurut Wall Street Journal (WSJ), para pelaku diet keto meminta kopi yang diisi dengan mentega dan minyak kelapa. 

Bagaimana bisa, mentega yang acap kali dikenal karena lemak jenuh yang menyumbat pembuluh nadi, membantu orang menurunkan berat badan?

Penganut diet keto rendah karbohidrat mengatakan, lemak dalam mentega dan minyak membantu mereka merasa kenyang. 

Tren ini berawal beberapa tahun lalu ketika pengusaha Silicon Valley, Dave Asprey, minum teh dengan mentega di Tibet, kemudian kembali ke Amerika Serikat dan meluncurkan perusahaan bernama Bulletproof.

Perusahaan ini kini memiliki sederet kopi, bar energi, dan suplemen yang dibangun berdasarkan konsep tersebut.

"Orang-orang yang mengasup Bulletproof Coffee untuk sarapan tidak perlu khawatir (lapar) hingga setelah makan siang," kata Asprey kepada WSJ. 

Kendati demikian, pakar nutrisi klinis Universitas Boston, Joan Salge Blake meragukan hal tersebut. Menurutnya, sarapan semacam itu tidak sepenuhnya baik. 

"Apakah itu memiliki efek jangka panjang pada pengelolaan berat badan, masih harus dilihat."

Di sisi lain, ada beberapa pendukung di komunitas medis untuk minum mentega dan minyak dalam kopi.

Direktur Cleveland Clinic Center for Functional Medicine Mark Hyman mengatakan, kopi mengandung minyak trigliserida rantai menengah atau minyak MCT, yang dapat membantu orang merasa lebih kenyang (seperti lemak lainnya).

Menurut Hyman, tubuh mungkin memecah lemak-lemak ini lebih cepat, serta membuat mereka lebih kecil kemungkinannya untuk disimpan sebagai lemak pada tubuh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com