KOMPAS.com - Masalah keuangan menjadi salah satu sumber kecemasan yang paling umum, serta bisa berdampak buruk terhadap kesehatan jantung.
Hal ini tidak hanya terjadi pada orang berusia lanjut, namun juga mengancam mereka yang berusia muda.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation, para ilmuwan mengumpulkan data dari sekitar 4.000 orang selama 15 tahun.
Data itu merekam keadaan para responden mulai dari ketika mereka berusia 23-35 tahun.
Kepada para responden di awal fase penelitian, para ilmuwan menanyakan data penghasilan mereka.
Selanjutnya, pertanyaan serupa disampaikan sebanya empat kali pada sepanjang periode penelitian.
Baca juga: Peliharalah Kebiasaan Sederhana Ini, demi Jantung yang Sehat...
Selain itu, para ilmuwan juga menganalisa rekam medis penyakit jantung, dan kematian para partisipan.
Selama periode itu, para peneliti menemukan, mereka yang memiliki pendapatan yang berubah-ubah, -terutama yang lebih sering anjlok, cenderung memiliki risiko penyakit jantung dua kali lipat lebih tinggi.
Bahkan mereka memiliki risiko kematian dini dua kali lebih tinggi ketimbang kelompok lainnya yang memiliki pendapatan lebih stabil. Tamuan dalam penelitian ini dilansir di laman Time.
Kebanyakan partisipan yang memiliki pendapatan tidak stabil adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan, atau gajinya berkurang setelah berganti pekerjaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.