Suasana hati yang membaik pada akhirnya akan terjadi penurunan depresi.
Bahkan American Association of Retired Persons (AARP) menemukan, kopi memotong risiko bunuh diri.
Temuan dalam studi pada tahun 2013 dari Harvard's School of Public Health mengungkap, mereka yang minum 2-3 cangkir kopi berkafein sehari dapat mengurangi risiko bunuh diri hingga 45 persen.
Hal ini terjadi kemungkinan karena efek stimulan kafein membantu meningkatkan suasana hati tadi.
Selain efek positif kafein pada kewaspadaan, perhatian, konsentrasi, dan suasana hati, ternyata kopi juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan retensi memori.
Menurut jurnal Nature Neuroscience, kafein meningkatkan kinerja 24 jam setelah diasup.
Disimpulkan dalam penelitian itu, kafein meningkatkan konsolidasi ingatan jangka panjang pada manusia.
Penting untuk dicatat, lebih banyak kafein tidak selalu lebih baik, serta tidak akan selalu terbukti memiliki dampak positif pada produktivitas.
Atlet mendapat manfaat dari sifat mental dan fisik yang berasal dari kopi.
Menurut Witherspoon, kafein alami dalam kopi terkait dengan peningkatan kinerja fisik, terutama dalam latihan aerobik atau daya tahan.
Jumlah kafein yang direkomendasikan untuk peningkatan kinerja adalah 2-6 miligram kafein per kilogram berat badan.
Artinya, itu sekitar 1-4 cangkir kopi diseduh biasa untuk seseorang dengan berat 68 kg.
Intinya, kafein dapat meningkatkan kinerja selama latihan jangka panjang.
Kafein juga bereaksi dengan reseptor di otak untuk "mematikan" bagian yang mengenali adenosin, zat kimia yang menyebabkan sensasi lelah.
Dalam hal tersebut, ada penurunan perasaan lelah serta rasa sakit. Kemampuan kafein untuk meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan juga membantu dalam latihan yang lebih baik.
Jika tadi membahas sisi positif, kini kerugian.