Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Futurelight, Teknologi Anyar dari The North Face...

Kompas.com - 10/01/2019, 10:37 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Label outerwear The North Face (TNF) merilis material breathable waterproof.

Temuan ini akan merevolusi technical fabrics di masa depan, serta menetapkan standar baru dalam aspek keberlanjutan dan kenyamanan.

Laman Fashion United  memberitakan, material terbaru yang disebut Futurelight ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi inovatif, Nanospinning.

Material ini menjanjikan bahan outwerwear waterproof mutakhir pada jaket, tenda, dan sarung tangan.

Futurelight yang diluncurkan pada Consumer Electronics Show (CES) 2019 di Las Vegas, Amerika Serikat, terinspirasi dari tim atlet global TNF.

Baca juga: Tips Memakai Kosmetik Waterproof agar Tak Merusak Kulit

Mereka mencari peningkatan performance dan breathability dalam perlengkapan waterproof, serta membuat perlengkapan hiking, pakaian ski, dan jaket hujan yang jauh lebih nyaman dipakai.

"Saat ini, harapan dari produk waterproof adalah sesuatu yang kuat, sejuk, lembap, dan unpackable."

"Dengan Futurelight, secara teoritis apa pun dapat dibuat lebih breathable, waterproof, dan untuk pertama kalinya--nyaman."

Demikian dijelaskan Global General Manager of Mountain Sports, The North Face, Scott Mellin.

"Bayangkan t-shirt tahan air, sweater, atau bahkan denim. Hari ini kita mulai dengan jaket, tenda, dan sarung tangan, tetapi kemungkinannya tidak terbatas."

Pembuatan Futurelight menggunakan proses nanospinning yang menciptakan lubang tingkat nano di membran kain.

Dengan demikian proses porositas berlangsung luar biasa, sambil tetap mempertahankan kondisi waterproof.

Baca juga: Kylie Jenner Tampil Memesona dengan Denim Jumpsuit

Tak hanya itu, bahan ini punmendukung aliran udara melalui bahan, dan memberikan ventilasi lebih dari sebelumnya.

Proses nanospinning juga memberi para desainer TNF keleluasaan untuk menyesuaikan berat badan, peregangan, kemampuan bernapas, daya tahan, konstruksi (rajutan atau anyaman), dan tekstur.

Semua itu digagas demi menyasar dengan kebutuhan aktivitas atau lingkungan atlet dan konsumen.

Produk ini pada akhirnya memiliki banyak aplikasi di pakaian, peralatan, dan aksesori.

TNF meyakini, teknologi anyar ini telah menetapkan standar baru dalam semangat keberlanjutan melalui praktik-praktik baru dalam proses pembuatan kain.

Pasalnya, dengan teknologi tersebut dapat sekaligus membuat pakaian tiga lapis melalui penggunaan kain daur ulang.

Selain itu, produksi bahan ini pun mengurangi konsumsi bahan kimia, dan diproduksi di pabrik yang lebih bersih dan bertenaga surya.

Baca juga: Lagi, Supreme x The North Face Bikin Koleksi Kolaborasi

Millin menambahkan, disruption adalah salah satu elemen kunci dalam DNA merek TNF.

"Itu juga yang menjadi dasar pendirian perusahaan kami dan, hingga hari ini, kami masih percaya bahwa disruption adalah kunci pertumbuhan di masa depan," ujar Millin.

"Tim terus-menerus memikirkan masa depan portofolio teknologi produk dan bagaimana kami dapat mendorong batas untuk menciptakan inovasi terbaik berikutnya."

"Yaitu, bagaimana Futurelight menjadi hidup dan mengapa hal itu akan selamanya mengubah apa yang diharapkan konsumen dari produk mereka. "

Sebelum dipamerkan di CES, TNF menyebut, Futurelight sudah diuji "secara luas" oleh tim atlet global dan "expedition proven" pada penggunaan di puncak tertinggi dan lingkungan paling ekstrem--termasuk Lhotse Himalaya dan Everest.

TNF mengatakan, kain Futurelight pertama kali akan tersedia bagi konsumen sebagai bagian dari lini produk Fall/Winter 2019, dan akan ditampilkan pada seluruh koleksi performance.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com