KOMPAS.com - Di era teknologi, tak jarang orangtua menghadiahkan screen time atau membolehkan bermain gawai sebagai hadiah ketika anak berperilaku baik.
Padahal, hadiah tersebut jutsru cenderung membuat anak makin ketagihan kepada gawainya.
Para ilmuwan di University of Guelph, Kanada menemukan, anak-anak dengan orang tuanya membagikan screen time sebagai hadiah atau mencabutnya karena hukuman, justru menghabiskan lebih banyak waktu dengan gawainya atau televisi, daripada anak-anak dengan orangtua yang tidak melakukan hal serupa.
"Ini mirip dengan bagaimana kita seharusnya tidak menggunakan makanan manis sebagai hadiah. Karena itu dapat meningkatkan daya tariknya kepada mereka," menurut Profesor Jess Haines.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Obesity ini menelusuri dampak pola pengasuhan terhadap jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar.
Baca juga: Cegah Anak Kecanduan Gawai Dimulai dari Orangtua
Penelitian ini melibatkan 62 anak-anak berusia antara 18 bulan dan lima tahun, serta 68 orang tua.
Sebagai bagian dari penelitian, orangtua ditanyai pertanyaan seperti bagaimana mereka memantau screen time anak-anak mereka, ketika anak-anak diizinkan screen time dan apakah orang tua juga menghabiskan waktu di depan layar ketika di sekitar anak.
Hasilnya menunjukkan, rata-rata anak menghabiskan hampir satu setengah jam di depan layar selama weekdays dan sedikit lebih dari dua jam sehari pada akhir pekan.
Di sisi lain, orangtua menghabiskan rata-rata dua jam sehari di depan layar selama seminggu dan hanya lebih dari dua setengah jam sehari pada akhir pekan. Ini menunjukkan, anak-anak mencontoh dari orangtuanya.
Studi ini menemukan, mayoritas orangtua menggunakan gawai sebagai cara untuk mengendalikan perilaku, terutama pada akhir pekan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.