Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Hindari Penuaan Dini, Pahamilah 7 Kesalahan Saat Olahraga

Kompas.com - 11/01/2019, 15:57 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manfaat olahraga bagi kesehatan fisik dan mental memang tak diragukan lagi.

Sayangnya, kesalahan dalam berolahraga justru bisa mendatangkan dampak negatif bagi tubuh. Salah satunya bisa mengakibatkan penuaan dini.

Nah, agar kita terhindar dari penuaan dini akibat berolahraga, ada tujuh kesalahan yang harus dipahami dan dihindari. 

1. Terlalu sering olahraga

Olahraga teratur memang sangat diperlukan untuk kebugaran tubuh, terutama seiring bertambahnya usia otot.

"Olahraga yang intens dan berkepanjangan, yang dibarengi kurang tidur akan melepaskan dan meningkatkan kadar kortisol dalam darah."

Begitu diungkapkan ahli terapi olahraga dan rehabilitasi Jav Asaro, seperti dikutip dari laman Reader's Digest.

Menurut Asaro, kondisi ini akan mendatangkan efek berlawanan dengan insulin dan meningkatkan gula darah.

Gula ini melalui proses, dan berakhir sebagai produk yang dikenal sebagai  Glycation Advanced (AGEs).

Kemudian, AGEs mengikat serat-serat kolagen yang menyebabkan berkurangnya elastisitas, munculnya jerawat, dan kerutan dini.

"Untuk mengurangi jenis peradangan ini, setidaknya kita perlu beristirahat dari olahraga sehari dalam seminggu.

Baca juga: Penyebab Berat Badan Tetap Naik Meski Rajin Olahraga

2. Mempertahankan postur yang buruk

Menjaga postur tubuh yang baik dalam setiap aktivtas sangat penting.

Ini karena postur yang buruk dapat membentuk kembali tulang belakang, dan membuat punggung bungkuk yang terus-menerus.

Agar olahraga yang kita jalani bisa meminimalisasi risiko ini, kita harus melakukan olahraga yang bisa mempertahankan postur tubuh yang baik.

Ini bisa dilakukan dengan mengikuti kelas yoga, pilates, atau kelas balet untuk membentuk postur tubuh.

Baca juga: Menjadikan Yoga Sebagai Bagian dari Kehidupan

3. Tidak mengerahkan kekuatan maksimal

Saat usia semakin tua, semakin lamban reaksi tubuh. Untuk mempertahankannya, kita harus memasukan kekuatan gerakan ke dalam rutinitas olahraga.

Demi menjaga ini, cobalah melakukan olahraga angkat beban berat dengan banyak repetisi, dan melakukan gerakan melompat eksplosif.

Juga, jangan lupa untuk berlari sprint untuk membangun serat otot yang bergerak cepat dan menjaga kecepatan reaksi.

Baca juga: 7 Prediksi Tren Olahraga Di 2019, Sudah Coba?

4. Hanya mengandalkan olahraga kardio

Olahraga kardio juga baik untuk menjaga kesehatan. Tapi, kita perlu pula melatih kekuatan.

Olahraga kekuatan berguna untuk mengencangkan otot, dan membakar kalori meski kita sedang tak berolahraga.

Tentu saja, ini sangat penting bagi mereka yang telah berusia dewasa.

Survei dari Abbott-AARP, organisasi nirlaba yang membantu orang memilih bagaimana mereka hidup seiring bertambahnya usia, telah membeberkan sebuah fakta.

Survei menemukan, banyak orang Amerika Serikat berusia 50 tahun ke atas tidak memiliki kekuatan yang memadai.

"Banyak orang dewasa dalam survei kami rajin melakukan olahraga kardio. Tapi, hanya sekitar seperempat dari orang-orang itu yang melakukan olahraga angkat beban.”

Begitu kata ahli diet terdaftar Abbott Tiffany Dewitt.

Menurut Dewitt, bukti telah menunjukkan olahraga angkat beban dapat membantu mempertahankan otot.

Pada gilirannya, olahraga ini juga membuat kita awet muda.

Baca juga: Terlalu Sering Olahraga Kardio Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan

5. Mengabaikan dasar panggul

Area dasar panggul biasanya kerap diabaikan saat kita mulai berolahraga untuk membentuk tubuh.

Padahal, area ini juga tak kalah pentingnya.

Menurut pakar fisiologi Guy Andrews, mengabaikan otot-otot dasar panggul bisa membuat perut buncit.

Perut buncit biasanya terjadi pada wanita di usia pertengahan.

Bahkan, mengabaikan dasar panggung juga berakibat pada inkontinensia urin.

Untuk menghindari hal ini, Guy Andrews merekomendasikan  olahraga kegel setiap hari, sebanyak 10 kali dalam tiga set.

Baca juga: Ayo Olahraga Rutin Agar Punya Keturunan yang Sehat

6. Melewatkan latihan interval intensitas tinggi

Latihan interval intensitas tinggi sedang menjadi tren di kalangan pecinta olahraga.

Olahraga ini juga sangat membantu dalam memerangi tanda-tanda penuaan.

Orang berusia lanjut yang mengikuti latihan interval intensitas tinggi mengalami peningkatan kapasitas mitokondria sebanyak 69 persen.

Demikian kesimpulan riset yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism.

Mereka juga mengalami peningkatan sensitivitas insulin, yang dapat membantu menurunkan risiko diabetes.

Untuk menekuni latihan ini, cobalah bersepeda dengan intenitas tinggi, dan interval lambat selama tiga hari dalam seminggu.

Lengkapi olahraga ini dengan treadmill selama dua hari dalam seminggu.

Baca juga: Hore, Plank Efektif Cukup 10 Detik, 3 Interval

7. Tak pernah merilekskan pikiran

Pertahankan aura muda kita dengan praktik zen atau praktik membangkitkan kesadaran akan kekinian dan keluar dari keadaan hidup dalam mimpi.

Aktivitas ini bisa berupa yoga atau seni bela diri. Selanjutkan, mulailah kebiasaan sehari-hari yang membuat kita terlihat awet muda.

Baca juga: Menjadikan Yoga Sebagai Bagian dari Kehidupan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com