Para ilmuwan berharap temuan yang diterbitkan dalam Current Biology ini, akan membuka jalan bagi perawatan baru untuk penyakit kronis.
Salah satu kekuatan pendorong rasa sakit kronis dianggap memori dari rasa sakit sebelumnya.
"Jika rasa sakit yang diingat adalah kekuatan pendorong untuk rasa sakit kronis dan kami memahami bagaimana rasa sakit diingat."
Baca juga: Apa Beda Sabun Muka Pria dan Wanita?
"Kami mungkin dapat membantu beberapa penderita dengan memperlakukan mekanisme di balik ingatan secara langsung," sebut Martin.
Ada pun, menurut Mogil, penelitian ini mendukung gagasan ingatan tentang rasa sakit dapat memengaruhi rasa sakit di kemudian hari.
"Saya pikir pantas untuk mengatakan jika studi lebih lanjut tentang fenomena yang sangat kuat ini dapat memberi kita wawasan yang mungkin berguna untuk pengobatan sakit kronis di masa depan," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.