Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Perempuan Lebih Kuat Tahan Rasa Sakit Dibanding Pria?

Kompas.com - 13/01/2019, 18:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Sering kali pria dianggap lebih kuat menahan rasa sakit. Namun, baru-baru ini penelitian ilmiah membuktikan sebaliknya. 

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Kanada menemukan, perempuan dapat menahan rasa sakit lebih baik daripada pria.

Adapun temuan tersebut bermuara pada bagaimana jenis kelamin mengingat penderitaan masa lalu mereka secara berbeda.

Laman New York Post menyebut, perempuan cenderung melupakan rasa sakit masa lalu, sementara tidak dengan pria.

Oleh karena itu, saat harus menghadapi rasa sakit yang sama lagi, pria lebih "stres dan hipersensitif" terhadap rasa sakit itu daripada perempuan.

Jeffrey Mogil, yang memimpin penelitian di Universitas McGill, mengaku terkejut dengan hasil yang menemukan perbedaan antara pria dan perempuan ini.

Baca juga: Tes Kesuburan yang Perlu Dilakukan Pria dan Wanita

"Yang lebih mengejutkan adalah para pria bereaksi lebih banyak," kata Loren Martin, dari University of Toronto.

Keterkejutan muncul karena selama ini diyakini perempuan lebih sensitif terhadap rasa sakit daripada pria, bahkan umumnya lebih stres.

Studi ini melibatkan pria dan perempuan dalam dua uji coba.

Uji coba yang pertama, sebanyak 41 pria dan 38 perempuan mengalami rasa sakit tingkat rendah—dalam bentuk panas di lengan mereka.

Mereka kemudian menilai rasa sakit mereka pada skala 0-100.

Segera setelah itu, mereka mengalami pengalaman yang lebih menyakitkan.

Mereka memiliki manset tekanan darah yang dipompa dengan ketat diikatkan ke lengan mereka, dan diminta melakukan olahraga lengan selama 20 menit.

Hal itu merupakan sesuatu yang sangat menyiksa.

Hanya tujuh dari 80 sukarelawan yang nilainya kurang dari 50 pada skala nyeri berbasis 100 poin.

Demi menguji bagaimana faktor memori nyeri masuk dalam ambang rasa sakit, para ilmuwan mengulangi eksperimen yang sama pada hari berikutnya.

Baca juga: Ketimpangan Gaji Pria dan Wanita Jadi Topik Hangat di Golden Globe

Mereka menemukan, pria menilai rasa sakit mereka lebih tinggi dari yang mereka lakukan, sehari sebelumnya, dan lebih tinggi daripada perempuan.

"Kami percaya pria mengantisipasi manset dan tekanan dari antisipasi itu menyebabkan sensitivitas rasa sakit yang lebih besar," kata Mogil.

"Ada beberapa alasan untuk berharap kita akan melihat peningkatan kepekaan terhadap rasa sakit pada hari kedua."

"Tetapi, tidak ada alasan untuk mengharapkan itu akan spesifik untuk laki-laki. Itu benar-benar kejutan."

Para ilmuwan berharap temuan yang diterbitkan dalam Current Biology ini, akan membuka jalan bagi perawatan baru untuk penyakit kronis.

Salah satu kekuatan pendorong rasa sakit kronis dianggap memori dari rasa sakit sebelumnya.

"Jika rasa sakit yang diingat adalah kekuatan pendorong untuk rasa sakit kronis dan kami memahami bagaimana rasa sakit diingat."

Baca juga: Apa Beda Sabun Muka Pria dan Wanita?

"Kami mungkin dapat membantu beberapa penderita dengan memperlakukan mekanisme di balik ingatan secara langsung," sebut Martin.

Ada pun, menurut Mogil, penelitian ini mendukung gagasan ingatan tentang rasa sakit dapat memengaruhi rasa sakit di kemudian hari.

"Saya pikir pantas untuk mengatakan jika studi lebih lanjut tentang fenomena yang sangat kuat ini dapat memberi kita wawasan yang mungkin berguna untuk pengobatan sakit kronis di masa depan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Look Good
Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com