Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2019, 12:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Jika kita masih mengalami masalah ini, hubungi dokter untuk meresepkan antiperspiran atau merekomendasikan botox ketiak untuk mengurangi keringat.

"Mencuci pakaian secara teratur juga dapat mengurangi jumlah bakteri yang memecah keringat menjadi produk sampingan yang menyebabkan bau," kata ahli kulit Lauren Ploch.

Baca juga: Awas, Stres Picu Emotional Eating

4. Konsumsi alkohol berlebihan

Saat tubuh mencerna alkohol dan mengalir melalui aliran darah, sebagian besar akan keluar dari napas dan keringat.

"Tubuh memperlakukan alkohol seolah-olah itu beracun, dan karenanya mencoba memecahnya dan mengeluarkannya secepat mungkin," ucap Buddy T, pakar kecanduan alkohol.

Ia mengatakan, kebanyakan alkohol dimetabolisme di hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

Tapi, jika kita minum lebih banyak daripada yang dapat diproses hati, akan ada yang dikeluarkan lewat napas dan keringat.

"Itu menyebabkan bau badan yang busuk. Untuk menghindari bau seperti alkohol, cobalah minum dengan lebih lambat, atau diselingi segelas air atau minuman nonalkohol lainnya," kata Buddy T.

Baca juga: Berat Badan Turun, Pangeran Harry Tak Lagi Konsumsi Kafein dan Alkohol

5. Malas mencuci bra

Bra yang kita kenakan juga berkontribusi pada bau badan. Kain bra bersentuhan dengan lengan di dekat ketiak, di punggung, di antara payudara dan dada. Semua area itu merupakan wilayah tubuh yang rawan berkeringat.

Seringkali bra terbuat dari kain yang tidak menghilangkan kelembapan sehingga bakteri dan jamur tumbuh dengan cepat.

Untuk mengatasinya, jangan gunakan bra yang sama dua hari berturut-turut. Memakai bra yang sama terlalu sering juga menyebabkan penumpukan minyak dan bau.

Hindari pakaian dalam dari kain sintetis, seperti spandex karena menyebabkan penumpukan keringat yang pada akhirnya menimbulkan bau badan.

Baca juga: Perhatikan, Cara Tepat Memakai Bra

6. Malas pakai kaus kaki

Sering pakai sepatu tanpa kaus kaki? Apapun jenis sepatu yang dipakai, usahakan untuk selalu memakai kaus kaki demi menghindari bau kaki.

Kaus kaki berfungsi untuk menyerap kelembapan. Mengenakan sepatu tertutup tanpa kaus kaki juga membuat kaki berkeringat dan bercampur bakteri.

Bila kebetulan lupa memakai kaus kaki, sesekali lepas sepatu saat duduk untuk memberi udara segar.

Setelah tiba di rumah usai seharian memakai sepatu rendam kaki di air yang dicampur cuka untuk membunuh bakteri.

Sebaiknya, kita juga tak memakai sepatu yang sama lebih dari dua hari berturut-turut.

Baca juga: Tidur Pakai Kaus Kaki Basah Bermanfaat untuk Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com