Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2019, 15:48 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain kandungan makanan, waktu makan pun penting untuk tubuh. Jika tidak mengelola dengan baik, maka akan membuat tubuh bermasalah, termasuk melonjaknya berat badan.

Laman New York Post mengutip dokter Michael Crupain, penulis What To Eat When bersama dr Michael Rozien, soal jam tubuh yang diatur oleh matahari.

Itu pula yang merupakan bagian dari teori bahwa jam biologis mengatur metabolisme, seperti halnya dengan siklus tidur.

Oleh karena itu, ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan ketika matahari terbit, serta "memuat" sebagian besar makanan pada jam-jam awal.

"Makanan yang dimakan di pagi hari menyebabkan kenaikan berat badan lebih sedikit, serta mengurangi penyakit kronis, dibanding makanan yang dikonsumsi saat malam hari," kata Roizen.

"Di siang hari, kamu menggunakan makanan dengan sangat efisien. Di malam hari, kamu menyimpannya."

Para dokter merekomendasikan menjadikan sarapan atau makan siang sebagai makanan dengan porsi besar--dan menggeser sekitar 75 persen dari asupan kalori sebelum jam dua siang.

Sementara itu, sayuran berserat tinggi, seperti brokoli hingga bayam, dapat dimakan setiap kali matahari masih terbit.

Berikut tips untuk mengatur waktu mengonsumsi makanan bagi tubuh. 

1. Sarapan pagi hari (pukul 7-10)

Selama ini kacang kenari dikenal sebagai salah satu panganan tinggi protein dan mengandung omega-3 yang menyehatkan jantung.

Di sisi lain, ada manfaat lain dari kacang kenari, terutama untuk sarapan pagi, di mana dapat meningkatkan bakteri usus baik.

"(Sistem pencernaan) kamu juga memiliki ritme sirkadian, sehingga berubah sepanjang hari," kata Crupain.

Dengan memberi makan microbiome tubuh sejak dini, katanya, dapat membantu menjaga pencernaan dan makanan sehat sepanjang hari.

Plus, menurut Roizen, kenari adalah sejenis kacang dengan sejumlah manfaat.

Ada manfaat untuk kesehatan sperma hingga kesuburan, kesehatan otak dan penglihatan, serta mengurangi serangan jantung dan gejala radang sendi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com