Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2019, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memahami siklus tubuh dan perasaan yang sekarang dialami adalah cara terbaik untuk menjalani gaya hidup sehat.

Tentu kita tak bisa terus-terusan merasa gembira, dan perasaan sedih yang dialami juga tentu akan pergi.

Kaitan antara tubuh dan pikiran dengan mudah kita pahami ketika kita menyadari apa yang dialami tubuh saat hati kita dipengaruhi emosi tertentu.

Saat kita mengalami dengan perasaan negatif, seperti sedih, marah, dan frustasi, otomatis ini juga berpengaruh pada tubuh.

Peneliti dari Universitas Penn State membuktikan hal itu melalui penelitian yang melibatkan 220 orang dewasa.

Para peserta studi diminta untuk mencatat bagaimana perasaan mereka secara emosional dan fisik setiap hari dalam kurun waktu dua minggu. Sampel darah peserta juga dicek.

Ternyata, semakin sering seseorang merasa negatif, semakin lemah sistem kekebalan tubuh mereka.

Biasanya, ketika seseorang terus menerus bergumul dengan emosi negatif, tubuh mereka merespon dengan cara yang ekstrem dan memprihatinkan.

"Suasana hati negatif, terutama jika marah dan persisten, dikaitkan dengan kadar 'hormon stres' yang lebih tinggi seperti kortisol dan adrenalin," kata Dr Clare Morrison dari MedExpress, sebuah layanan kesehatan di Amerika.

Robert Glatter, asisten profesor kedokteran darurat di Lenox Hill Hospital, mengatakan segala jenis stres akan mempercepat detak jantung dan peningkatan tekanan darah dalam waktu singkat.

"Tingkat peradangan yang lebih tinggi juga bisa menjadi faktor, yang seiring waktu, dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh," ucap Glatter.

Baca juga: Suasana Hati Buruk saat PMS? Konsumsi 5 Makanan Ini...

Menurutnya, dalam jangka panjang hal ini meningkatkan peluang terkena kanker, penyakit autoimun, atau pun jantung.

Hasil penelitian awal ini menunjukkan,  merawat kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga pola makan sehat dan berolahraga untuk kesehatan fisik kita.

Suasana hati yang buruk memang tak bisa kita hindari setiap hari. Namun, kita bisa menjaga agar tidak sampai larut dan memengaruhi diri.

Menurut pakar kesehatan Dr Lindsey Elmore kekuatan mindfulness dapat membantu kita melawat emosi negatif.

"Tidak ada yang salah dengan emosi negatif, terutama ketika kita menyadari selalu ada kebalikan dari emosi itu," kata Elmore.

Memperbaiki suasana hati juga bisa kita lakukan dengan meluangkan beberapa menit setiap hari untuk merenungkan emosi yang kita alami pada saat itu. Kemudian kita perlu mengakui emosi yang muncul, menghargai serta mencoba memahaminya.

Menuliskan suasana hati di jurnal juga terbukti efektif melepaskan stres bagi banyak orang.

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Meditasi dan Mindfulness

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com