Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vatikan Bentuk Timnas Atletik, Biarawati dan Rohaniwan Pun Bergabung

Kompas.com - 16/01/2019, 17:14 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perwakilan Vatikan baru saja mengumumkan peluncuran tim nasional atletik mereka.

Tim atletik Vatikan ini akan terdiri dari 60 anggota, namun masih menunggu izin resmi dan pemeriksaan kesehatan yang disyaratkan oleh Pemerintah Italia.

Demikian penjelasan Pastor Melchor Jose Sanchez de Toca y Alameda, Presiden dan Kepala Departemen Olahraga, Kementerian Budaya Vatikan.

Usia anggota yang tergabung dalam tim ini 18-62 tahun dan berasal dari beragam profesi yang ada di Vatikan.

"Seperti adanya seorang biarawati, tiga atau empat rohaniwan dan sisanya orang biasa, " kata Sanchez.

Baca juga: 6 Cara Membuat Lari di Treadmill Lebih Menyenangkan

Mereka yang dimaksud orang biasa adalah pekerja di radio dan surat kabar Vatikan, anggota regu pemadam kebakaran, petugas arsip Vatikan, hingga anggota Garda Swiss.

Bahkan, ada pula yang bekerja di perkebunan Castel Galfondo, kota di utara Roma yang dikenal sebagai tempat tinggal musim panas Paus.

"Ia membawa susu dan telur setiap pagi dari Castel Gandolfo ke Kota Vatikan," tambah Sanchez.

Kemampuan para anggota tim Vatikan tak boleh diragukan.

Michela Ciprietti, misalnya, pernah memenangi Vuenna Half Marathon pada 2018 dengan catatan waktu 1:22:57.

"Ia sudah memenangi sejumlah half marathon di Italia dan juga perlombaan lari 10K," ujar dia.

Ada pula Giovanni Buontempo, seorang pastor Italia yang tinggal di New York. Rata-rata ia mengikuti perlombaan 10K.

"Ia sangat cepat. Namanya pun punya arti 'waktu yang baik (good time)'. Ini sudah seperti jalan hidup," kata Sanchez.

Baca juga: Mengapa Berpikir Positif Bikin Olahraga Lari Lebih Mudah

Tim bertemu setiap minggu atau lebih untuk berlatih bersama.

Namun hal tersebut agak sulit dilakukan karena para anggota tidak semuanya tinggal di Vatikan, tapi juga di beberapa daerah di Roma.

Mereka seringkali berlatih pada jalur lari di sepanjang Singai Tiber atau di fasilitas olahraga yang dimiliki Kepolisian Italia.

Para anggota tim akan berkompetisi untuk menggunakan seragam resmi tim Vatikan. Seragam tersebut bernuansa putih dan kuning, senada seperti warna bendera Vatikan.

Menurut Sanchez, target tim sangatlah jelas yaitu untuk berlari bersama dan berbagi minat lari serta untuk mendalami atletik.

"Klub kecil ini juga membawa pesan-pesan Kristiani, seperti solidaritas, kebahagiaan, dan penyertaan," kata dia lagi.

Tim juta menyambut dua pendatang dari Afrika ke dalam jajaran mereka.

Ajang resmi tim Vatikan adalah perlombaan lari 10K pada 20 Januari mendatang, yaitu "La Corsa de Miguel" alias Miguel's Run.

Baca juga: SolarBoost, Lari dengan Sepatu Berteknologi Luar Angkasa

Nama lomba tersebut diambil dari atlet Argentina yang hilang ketika sedang berlari selama era diktator Argentina.

Para anggota tim Vatikan juga akan berpartisipasi pada beberapa ajang lainnya di sekitar Roma, termasuk Valencia Marathon di Spanyol, serta mendukung beberapa event lari amal.

Ke depannya, Sanchez mengaku mempunyai mimpi untuk tim tersebut.

Salah satunya melihat bendera Vatikan pada Olimpiade, meskipun ia tahu hal tersebut mungkin bukan hal yang bisa dicapai dalam jangka pendek.

Ia ingin tim tersebut bisa semakin sering berkompetisi di ajang internasional lainnya, seperti European Small States Games.

Di perhalatan semacam itu para anggota tim akan berhadapan dengan atlet dari negara 'kecil' lain, seperti Malta, San Marino, dan Monako.

"Aku rasa kami punya kesempatan memenangkan medali," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com