"Dehidrasi berdampak buruk pada perasaan, konsentrasi, memori, kondisi kulit, dan skill motorik dasar, serta berdampak pada kemampuan tubuh untuk secara efisien membakar lemak," kata Leo.
Alasan kuat lain untuk cukup minum adalah demi sirkulasi. Darah adalah sistem transportasi tubuh kita dan sangat bergantung pada tingkat hidrasi normal untuk berfungsi dengan optimal.
Konsekuensi dehidrasi adalah darah menjadi kental dan hal itu membuat efektivitas kemampuan transportasinya berkurang.
Singkatnya, jangan lupa untuk rajin minum air. Idealnya 2,5 liter per hari. Ingatlah bahwa air teh, kopi atau squash tidak dihitung.
Baca juga: Tanda Dehidrasi Tak Cuma Haus
3. Terlalu banyak HIIT
Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT) adalah olahraga yang sangat baik. Manager latihan kelompok David Llyod, Marie Graham juga memproduksi HIIT akan semakin populer.
Namun, ketika melakukannya terlalu banyak, lebih dari tiga kali seminggu, ada risiko HIIT menjadi kontraproduktif.
Memaksa tubuh ke intensitas maksimal terlalu sering bisa berdampak pada peningkatan stres.
Hasilnya, tubuh akan memecah kadar hormon kortisol (hormon stress) berlebih yang dapat menghambat kemampuan tubuh mengontrol gula darah, mengatur metabolisme dan meningkatkan peradangan otot. Seluruhnya adalah fungsi vital seseorang yang berolahraga rutin.
4. Kurang makan
Tubuh kita membutuhkan bahan bakar untuk bekerja dan memperbaiki. Bahan bakar tersebut berupa makanan. Namun, ketika asupan kalori kita terlalu rendah, tubuh mungkin merasa kehilangan nutrisi vital untuk membangun massa otot dan membakar lemak secara efisien.
Untuk mencapai penurunan berat badan, kita harus mempertimbangkan defisit kalori (mengkonsumsi kalori lebih sedikit daripada yang dikeluarkan melalui aktivitas harian dan olahraga).
Namun, ketika asupan kalori terlalu rendah, kita akan menghadapi risiko kelaparan. Pada kondisi tersebut, tubuh justru akan menyimpan makanan tersebut dan menyimpan lemak.
Baca juga: Pilih-pilih Jenis Olahraga Sesuai Usia
5. Melewatkan peregangan
Peregangan dan pergerakan sangatlah penting tidak hanya untuk memaksimalkan hasil olahraga lewat range of motion (ROM), namun juga membantu mengurangi risiko cedera dan dapat meningkatkan performa.