Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Starbucks Coffe Sanctuary, Mengapa Memilih Bali?

Kompas.com - 17/01/2019, 18:26 WIB
Wisnubrata

Editor

Saat ini adal sekitar 200 Starbucks Reserve di seluruh dunia. Dan Starbucks Dewata adalah yang ke-10 di Indonesia.

"Reserve bar sedikit berbeda dibanding gerai biasa," ujar Kevin saat berbincang-bincang dengan Kompas.com. "Nah, di sini lebih istimewa lagi karena orang bisa melihat seperti apa kebun kopi itu, bagaimana kopi ditanam, dipanen, diproses, hingga menjadi minuman."

"Ini adalah pengalaman baru bagi konsumen karena mereka bisa melihat itu semua," ujarnya.

Baca juga: Starbucks Coffee Sanctuary Bali, Satu-satunya di Dunia

Saat ditanya mengapa memilih membuka gerai khusus di Indonesia, mengingat ada banyak negara penghasil kopi di dunia, Kevin mengatakan:

"Saat Starbucks didirikan tahun 1971, kami sudah menggunakan kopi arabika terbaik dari Indonesia, dari Sumatra dan Jawa. Dan hari ini Starbucks menjadi pembeli kopi terbesar dari Indonesia untuk disajikan ke seluruh gerai Starbucks di dunia."

Dengan sejarah istimewa itu, coffee sanctuary dibuka di Bali.

"Mengapa Bali? Karena ini adalah salah satu gerbang Indonesia. Banyak orang mengunjungi Bali, sehingga ini tempat yang tepat untuk memperkenalkan kopi Indonesia pada dunia," kata Kevin.

Berawal dari ngobrol

Terpilihnya Bali menjadi gerai coffee sanctuary Starbucks tak lepas dari cerita beberapa tahun lalu. Menurut Anthony, gagasan ini muncul saat ia ditemani Andrea Siahaan, Head of Corporate PR & Communications Starbucks Indonesia, ngobrol dengan seorang pemilik tanah di Bali.

Waktu itu, si pemilik tanah menawarkan untuk mendirikan gerai terbesar di Bali. Anthony maupun Andrea menanggapi usulan itu sebagai sekedar gurauan saja.

"Namun Starbucks adalah perusahaan yang progresif. Segala sesuatunya mungkin dan bisa dicoba. Itu sebabnya. setahun kemudian kami mempertimbangkan usulan tersebut," ujar Anthony.

Andrea, yang dikonfirmasi kemudian membenarkan cerita itu. "Tadinya saya kira usulan itu sudah dilupakan. Tapi ternyata setahun kemudian ditanyakan lagi," katanya sambil tertawa.

Keduanya akhirnya mengajukan konsep pembukaan gerai baru ke Starbucks pusat. Setelah hampir setahun bolak-balik berdiskusi dengan kantor pusat, akhirnya muncul konsep unik ini.

Starbucks kemudian mengirimkan orang dari Hongkong untuk merancang detailnya. Ia berkeliling Indonesia, banyak berdiskusi, bertemu seniman, bertemu orang-orang yang terkait kopi dan budaya, serta melakukan segala sesuatu dengan cermat.

"Itulah cara kerja Starbucks. Semuanya lewat perencanaan, penelitian, dan perhitungan matang, bukan sekedar copy paste. Maka jadilah gerai unik yang kental dengan budaya Indonesia ini," lanjut Anthony.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com