Sayangnya, kata Rina, masih banyak masyarakat Indonesia masih belum mengisi sebagian besar piring makan mereka dengan sayur dan buah.
Nasi putih atau sumber karbohidrat masih sering mendominasi piring makan.
Rina menambahkan, upaya mengedukasi masyarakat agar mengganti nasi dengan sumber karbohidrat lainnya, seperti sagu, ketela, jagung, dan lainnya, terus dilakukan.
"Nenek moyang makan itu. Sebetulnya (ini) harus dipromosikan karena akan membantu kita meningkatkan kesehatan dan menurunkan kerusakan bumi," kata Rina.
Menghindari daging merah
Diet "win-win" ini menganjurkan konsumsi sumber hewani lain, seperti ikan dan makanan laut, dan menghindari daging merah.
Daging merah dinilai memberikan dampak buruk untuk jangka panjang. Di antara semua jejak karbon, daging merah disebut meninggalkan jejak paling banyak.
Selain itu, kata Rina, banyak pihak telah membuktikan, daging merah banyak berhubungan dengan mortalitas.
"Peranan daging merah konsisten terhadap kejadian penyakit kardiovaskular, kematian, dan sebagainya. Terutama yang diproses," ucap dia.
"Intinya diversity. Keberagaman makanan dan kami encourage plant based source lebih banyak."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.