Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2019, 20:32 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menggambar merupakan kegiatan yang senang dilakukan anak-anak. Kegiatan ini juga banyak bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, termasuk melatih kemampuan motorik dan daya imajinasinya.

Namun, kebanyakan anak menyukai bidang gambar yang luas, seperti dinding rumah. Pada situasi ini, apa langkah yang seharusnya dilakukan oleh orangtua?

Psikolog anak Samanta Ananta, M. Psi menjelaskan, orangtua idealnya memperkenalkan satu media untuk digunakan anak menuangkan kreativitasnya. Misalnya, buku gambar, kanvas atau media lainnya.

Menurut Samanta, hal itu penting untuk mengajarkan anak sikap bertanggungjawab.

"Boleh (menggambar) tapi di media yang disediakan itu. Supaya anak tahu aturan," kata Samanta ketika ditemui pada acara kick off Koko Olimpiade 2019 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Jika anak masih tetap ingin menggambar di dinding, orangtua bisa melakukan cara lain. Misalnya menggunakan cat tembok yang mudah dibersihkan dari noda atau menggunakan cat khusus yang membuat dinding nantinya akan seperti papan tulis.

Selain menggunakan cat, orangtua juga bisa menyediakan kertas yang ditempel di dinding untuk media anak menggambar.

Samanta menjelaskan, interaksi orangtua akan membuat anak merasa bahwa langkah mereka diapresiasi.

"Bahwa orangtua mereka menyediakan dan ingin anak mengembangkan potensinya," kata perempuan yang gemar traveling ini.

Efek positif menggambar

Kegiatan seni memiliki manfaat untuk bisa mempromosikan pertumbuhan diri dan membuat seseorang merasa bahagia, salah satunya menggambar.

Menggambar dan mewarnai termasuk jenis seni yang paling mudah dan bisa dilakukan di mana saja. Menggambar dan mewarnai terkadang bisa menjadi jalan keluar bagi anak pada situasi membosankan. Misalnya, ketika kumpul keluarga besar.

"Paling tidak anak merasa mereka tetap ada di lingkup keluarga tapi punya aktivitas yang bisa menjadi mood booster mereka," kata Samanta.

Samanta menjelaskan, seni dapat membantu meningkatkan kemampuan memori dan kepercayaan diri anak.

Seni, termasuk menggambar, bisa sangat berpengaruh dalam melepaskan hormon kortisol atau hormon stres. Sehingga, hormon endorfin atau dopamin mampu dilepaskan.

"Efeknya sama seperti makan cokelat, sangat refresh," ucap Samanta.

Rangkaian efek positif tersebut tidak hanya didapatkan lewat menggambar. Bagi anak yang tidak suka menggambar bisa pula menjajal seni lainnya, seperti sablon pada kain atau bermain dengan malam.

"Apapun seninya itu bisa memberikan efek anak punya mood yang lebih baik, lebih kreatif, emosi lebih stabil dan mendapatkan stimulasi sensori."

Pada anak-anak, sensori penting karena akan menstimulasi semua kerja otak.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kind of Life (@my.kindoflife)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com