Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2019, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com — Bersih-bersih rumah bisa menjadi awal untuk memiliki kondisi mental yang lebih sehat.

Ini karena barang yang menumpuk dan berserakan di sekitar rumah bisa menggambarkan apa yang ada di hati dan pikiran kita.

Penulis buku One Year to an Organized Life, Regina Leeds, mengatakan, jika ada banyak hal yang tidak terselesaikan dalam hidup kita, demikian pula dengan kacaunya barang-barang di rumah kita.

Bila kita sudah tergerak untuk membereskan kekacauan itu, berarti sudah ada keinginan untuk mengubah gaya hidup.

"Dengan melakukan beres-beres, kita bukan cuma menghemat waktu dan uang, tapi self-esteem akan meningkat dan juga level energi. Kita terbuka pada perubahan," kata Leeds.

Ia percaya bahwa kerapian rumah akan mendatangkan kedamaian hati. Karena itu, ia menyebut aktivitas beberes rumah sebagai aktivitas spiritual yang terkenal dengan "Zen Organizer".

Baca juga: Rajin Beres-beres Rumah karena Pengaruh Marie Kondo

Pakar pengorganisasi rumah, Marie Kondo, juga mengatakan bahwa kegiatan merapikan rumah merupakan sebuah proses yang bisa mengubah individu.

Dalam acara reality show "Tidying Up with Marie Kondo" yang diputar di Netflix, wanita asal Jepang ini membuktikan bagaimana hubungan antar-anggota keluarga ikut berubah setelah mereka bersama-sama beberes rumah.

Bikin bahagia

Dalam pandangan ilmu psikologi, membereskan rumah memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental, termasuk mendatangkan rasa bahagia.

Menurut psikolog Michael Tompkins, mood kita bisa ditingkatkan dengan dua cara, yaitu "aktivitas menyenangkan dan aktivitas keahlian".

"Kumpul dengan teman, piknik ke pantai, atau nonton komedi, adalah aktivitas menyenangkan yang secara alami akan membuat mood lebih baik," kata Tompkins.

Sementara aktivitas keahlian, menurut Tompkins, merujuk pada tugas yang pada awalnya tidak menyenangkan untuk dilakukan, tapi setelah selesai akan membuat kita merasa telah mencapai sesuatu.

Membereskan rumah termasuk dalam aktivitas keahlian tersebut.

"Dalam sekejap saja, orang akan melihat lingkungannya berubah. Mereka akan merasa ruangannya jadi lebih ringan dan luas," kata organizer profesional Ellen Delap.

Baca juga: Pahami, Kunci Praktis Tata Rumah Berkonsep Minimalis

Ilustrasi ruang tamuFreshome Ilustrasi ruang tamu
Menurut Tompkins, toleransi tiap orang terhadap "berantakan" sangat berbeda. Dua barang yang tergeletak di lantai bagi si A bisa membuatnya kesal, tapi bagi si B mungkin tak dianggap apa-apa.

Walau begitu, barang-barang yang menumpuk di rumah bisa menyebabkan stres visual dan menyerap energi.

Kita akan merasa lebih rileks saat lingkungan sekitar lebih lapang dan bersih. Kita akan memproses informasi secara berbeda karena secara visual lebih sedikit "noise" ke otak.

"Ketika kita menyumbangkan barang-barang yang tak terpakai di rumah pada orang yang memang membutuhkan, secara psikologi kita akan merasa lebih bahagia juga," kata Tomkins.

Strategi

Setiap orang pada dasarnya ingin tempat tinggalnya rapi, tapi tidak tahu harus mulai dari mana.

Itu sebabnya, orang-orang seperti Delap, Kondo, atau Leeds, bisa membantu kita menemukan strategi untuk merapikan rumah.

Ada banyak cara untuk mendapatkan strategi beres-beres yang efektif. Misalnya bergabung dengan komunitas dengan minat yang sama, mengikuti seminar, membaca buku, atau semudah menonton serial Marie Kondo.

Nah, ketika akan mulai mempraktikkan, ingatlah jangan membuat target yang terlalu tinggi. Anda bukanlah Marie Kondo dan tak akan pernah menjadi dia.

Bebenah rumah seharusnya merupakan pekerjaan yang ringan, rutin dan terus menerus.

Untuk awalnya, kita memang perlu menyisihkan waktu untuk melakukan beberes besar-besaran, lalu setelahnya tinggal maintenance saja.

Hindari terlalu kritis terhadap diri sendiri saat sedang beberes dan jangan mengajak orang yang justru malah mengejek usaha kita.

Mengatur barang adalah sebuah keterampilan, jadi memang perlu diasah. Semakin rutin kita beberes, makin cepat dan efektif pekerjaan kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com