Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2019, 10:06 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Rambut klimis sempat memiliki masa keeemasan. Banyak pria merasa percaya diri dengan gaya rambut tersebut. Salah stau alasannya karena dianggap rapi dan pas buat ngantor.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tren rambut terus berubah, dan disebabkan berbagai faktor, baik dari busana, dan aktivitas.

Saat ini, menurut Chief Barber & Supplies Co., tren rambut klasik, rapi serta mudah diatur berevolusi ke arah modern dan unique cut,  yang menawarkan kesan muda serta atraktif.

Baca juga: 3 Tren Gaya Rambut 2019, Seperti Apa?

Perubahan tren tersebut dalam pandangan Head of Education Menspire UK Josh Lamonaca tak lepas dari perkembangan fesyen.

Menspire adalah merupakan salah satu akademi barber terkemuka di Inggris.

"Fesyen menjadi kian santai. Pakaian saat ini rata-rata lebih oversized, loose, dan begitu juga dengan rambut."

Begitu kata Josh saat acara BarberLyfe Indonesia Vol 2, Jakarta, Rabu (23/1/2019) kemarin.

"Agak aneh kalau melihat orang kenakan pakaian santai, tapi rambut klimis."

Josh tak menampik jika pilihan rambut klimis masih ada, terutama bagi para pekerja kantor yang mengharuskan mengenakan kemeja, celana katun, dan jas.

Namun, umumnya di kalangan anak-anak muda saat ini, menurut dia, lebih menyukai pakaian santai, dan pilihan gaya rambut pun menjadi lebih natural.

Baca juga: Merawat Rambut dengan Minyak Alami

"Begitu juga dengan pemilihan produk, dari pomade kemudian beralih ke clay," ujar Josh.

Di sisi lain, menurut Marketing Director Chief Company Oky Andries, rambut klimis identik dengan pilihan orangtua.

Padahal, para generasi muda ingin tampil sesuai usia mereka, tak terlihat tua dan segar.

"Dengan tampilan rambut bergaya modern dan unique cut, bisa dibilang 'mendiskon' usia lebih muda," ujar Oky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com