Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 4 Masalah Mental yang Rentan Terjadi pada Pekerja Kantor

Kompas.com - 24/01/2019, 13:01 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com — Sehat itu tidak hanya sebatas fisik saja, tapi juga secara mental. Nah, sayangnya banyak hal yang tak disadari bisa membuat kesehatan mental kita terganggu. Misalnya saja tuntutan pekerjaan yang tak sudah-sudah, hal ini mungkin jadi pemicu dari berbagai masalah mental.

Lalu apa saja masalah mental pada pekerja kantor yang sering terjadi? Kenapa pekerja kantor rentan dengan masalah mental?

Terkadang, pekerjaan yang datang bertubi-tubi mengharuskan kita lembur. Hal ini saja sudah bisa membuat tertekan karena waktu habis untuk pekerjaan. Belum lagi jika tugas tersebut membutuhkan keahlian dan kemampuan khusus yang membuat kita harus berpikir keras.

Kondisi seperti itu sangat mudah membuat seseorang merasa frustasi akibat kerjaan. Ditambah lagi dengan lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan keinginan, gaji yang tak seberapa, bisa semakin memicu masalah mental pada pekerja kantoran.

Baca juga: 6 Kiat Menghadapi Stres di Kantor agar Tetap Produktif

Meski begitu, memang ada beberapa orang yang lebih rentan terkena masalah mental karena memiliki faktor genetik tertentu. Ya, orang yang memiliki anggota keluarga dengan masalah mental, punya risiko lebih besar terkena masalah serupa.

Masalah mental pada pekerja kantor yang kerap terjadi

Ada banyak penyakit mental yang terjadi dan dapat menyerang siapa saja, baik itu anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Namun, beberapa masalah mental yang lebih mungkin terjadi pada pekerja kantor, di antaranya:

1. Depresi

Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan seseorang merasa sedih, kehilangan minat, dan semangat. Penyebabnya adalah perubahan hormon, contohnya saat hamil atau menopause, genetik, dan perubahan proses kimia otak yang memengaruhi kestabilan suasana hati.

Jika dikaitkan dengan lingkungan pekerjaan, kemungkinan besar stres berkepanjangan adalah penyebabnya. Orang yang mengalami depresi, biasanya akan menunjukkan gejala, seperti:

  • Merasa sedih, kosong, tidak punya harapan, dan menangis tanpa sebab
  • Marah tanpa kendali, sensitif, mudah cemas, dan merasa frustasi pada masalah kecil
  • Hilang minat pada rutinitas, seperti seks, hobi, atau olahraga
  • Insomnia atau tidur berlebihan
  • Sangat mudah lelah, tidak nafsu makan dan tidak pernah cukup untuk istirahat
  • Merasakan gejala fisik seperti nyeri punggung dan sakit kepala
  • Sulit fokus, mengingat sesuatu, dan membuat keputusan
  • Sering kali berpikir mengenai kematian dan melakukan percobaan bunuh diri

Baca juga: 10 Penyebab Depresi yang Paling Umum

2. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah gangguan suasana hati ekstrem, dari depresi menjadi mania. Penyebabnya adalah faktor genetik atau perubahan proses kimia otak yang memengaruhi kestabilan suasana hati.

Namun, lingkungan kerja yang mengharuskan seseorang terus berpikir kreatif juga dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar.

Episode depresi pada gangguan bipolar sama dengan gejala depresi pada umumnya, seperti merasa sedih, hampa, dan tidak ada minat untuk melakukan aktivitas.

Sementara episode mania akan ditunjukkan dengan perilaku impulsif yang berlebihan, sangat aktif hingga tidak merasa butuh istirahat, dan buruk dalam mengambil keputusan sehingga dapat melakukan tindakan yang berbahaya.

Baca juga: Waspadai Gangguan Bipolar

Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com