DI INDONESIA, negara terbesar Asia Tenggara yang memiliki ekonomi kuat dan penduduk 265 juta jiwa, Facebook menghadapi kebuntuan yang tidak terduga.
Setelah 12 tahun mengalami pertumbuhan pesat secara global, platform media sosial kegemaran mahasiswa yang telah mendominasi pasar modal dengan nilai aset 414 miliar dollar AS itu kini telah menjadi media sosial bagi orang-orang “tua”.
Sepertinya, Facebook tidak menarik lagi bagi target utama mereka, yaitu kalangan muda yang terdidik dan pengguna telepon genggam. Sebaliknya, mereka kini sudah tidak lagi mengakses Facebook.
Alasannya? Sederhana. Anak muda melihat Facebook sebagai media sosial yang kuno dan ketinggalan jaman. Algoritma yang membosankan yang memprioritaskan konten keluarga dan kerabat ketimbang konten lain yang lebih menarik.
Baca juga: Aplikasi Facebook Moments Akan Ditutup Karena Sepi Peminat
Facebook memang masih tetap menjadi pilihan utama di pasar-pasar tertentu. Di Myanmar, misalnya, sekitar 91 persen pengguna internet masih sering mengakses Facebook.
Apakah tingkat aksesibilitas ini dapat dipertahankan, mengingat pengguna dari Yangon, Mandalay, dan sekitarnya kini semakin melek teknologi? Tentu ini merupakan persoalan lain.
Di belahan dunia lain, Facebook selalu dihadapkan dengan isu keamanan data dan ujaran kebencian. Namun isu tersebut tidak terlalu diperhatikan di negara ASEAN.
Hanya sedikit orang di Jakarta atau Kuala Lumpur yang mengetahui tentang tuduhan terhadap Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer Facebook yang tenar atas serial bukunya “Lean In”.
Kita sudah terbiasa dengan orang-orang bermuka dua yang tidak kita sangka sebelumnya.
Masalah utama Facebook adalah bahwa platform ini sudah sangat MEMBOSANKAN.
Platform yang dulu merajai media sosial seperti Myspace, Bebo, dan Friendster telah hilang dalam kuburan digital. Mungkinkah Facebook mengalami hal serupa? Inikah awal dari akhir Facebook?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.