Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2019, 15:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pernah mendengar soal sari cuka apel?

Cuka apel dibuat dari hasil fermentasi cairan apel yang diperas, mirip seperti proses produksi alkohol.

Namun, setelah gula alami dalam apel dikonversi menjadi alkohol, bakteri dimasukkan ke dalam campuran tersebut untuk memulai proses fermentasi alkohol.

Kemudian, alkohol tersebut akan diubah menjadi cuka oleh bakteri pembentuk asam asetat.

Cuka apel memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan kadar gula darah, mereduksi simpanan lemak, menekan nafsu makan, dan lainnya.

Sejumlah bukti juga mendukung ide bahwa konsumsi cuka apel secara rutin bisa membantu menurunkan berat badan.

Baca juga: Selain untuk Kesehatan, Ini Manfaat Lain Cuka Apel

“Riset tentang penurunan berat badan karena cuka apel sangatlah sedikit."

"Namun, banyak orang menganggap asam yang ada pada cuka apel bisa membantu mereka menekan selera makan.”

Begitu penjelasan Jess Cording, M.S, R.D, seorang ahli gizi teregistrasi dan pelatih kesehatan.

Sejumlah riset menunjukkan, manfaat cuka apel bagi kesehatan yang bisa membantu menurunkan berat badan:

1. Menyeimbangkan gula darah dan nafsu makan

Sebuah studi menemukan, cuka apel mampu meningkatkan sensitivitas insulin selama mengonsumsi karbohidrat, sekitar 19-34 persen.

Studi lainnya menunjukkan, cuka apel mampu menurunkan kadar gula darah sebanyak 34 persen, setelah para partisipan mengonsumsi roti putih.

Hasil-hasil positif tersebut juga memunculkan temuan, cuka apel mungkin dapat membantu mengatasi diabetes tipe 2, serta membantu menekan rasa lapar dari makanan-makanan manis dan karbohidrat.

Tentu saja sudah amat luas dipahami, makanan-makanan jenis itu bisa menyebabkan ketidakseimbangan gula darah.

Baca juga: Membantu Diet hingga Obat Penyakit Kulit, Ini 5 Manfaat Sari Cuka Apel

2. Mengurangi lemak perut

Beberapa riset terkait cuka secara umum menunjukkan adanya kemungkinan penurunan berat badan karena konsumsi cuka.

Dalam sebuah studi terhadap 175 orang dengan obesitas ditemukan, partisipan yang mengonsumsi satu sendok makan cuka per hari, mengalami penurunan berat badan rata-rata 1,17 kilogram.

Sementara, partisipan yang mengonsumsi dua sendok makan cuka per harinya mengalami penurunan berat badan rata-rata 1,67 kilogram.

Kedua kelompok tersebut juga mengalami penurunan lemak viseral, lemak berbahaya penyebab perut buncit, yang kerap dikaitkan dengan penyakit-penyakit kronis terkait obesitas.

3. Melancarkan pencernaan dan meredakan sembelit

Jika kamu sering mengalami masalah pencernaan, konsumsi cuka apel setidaknya bisa membuatmu merasa sedikit lebih langsing, bahagia, dan sehat.

Meskipun klaim ini tidak didasari dengan riset, ada sebuah bukti bahwa cuka apel mampu mengatasi sembelit.

Menurut Cording, cuka apel adalah diuretik alami yang bisa membantu mengatasi masalah perut kembung dan konstipasi bagi banyak orang.

Sejumlah data juga menunjukkan, cuka apel bisa membantu mereduksi gejala gastroesofagus pada sejumlah kecil pasien

Efek samping diet cuka apel

Meski sejumlah riset, data, dan bukti terdengar cukup menjanjikan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin mencoba diet cuka apel ini.

Terutama jika cuka apel dikonsumsi dengan makanan lain.

Baca juga: Seberapa Efektif Cuka Sari Apel Usir Lemak Tubuh

Cuka mengandung asam tinggi yang bisa merusak email gigi hanya dalam waktu beberapa jam, serta berpotensi menyebabkan rasa terbakar pada tenggorokan jika langsung disantap.

“Larutkan sekitar satu sendok teh cuka apel dalam 200ml air adalah awal yang baik untuk menghindari tenggorokan yang terbakar atau ketidaknyamanan lainnya,” kata Cording.

Cuka apel juga bisa dikonsumsi secara aman dengan menjadikannya salad dressing.

Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah bagaimana cuka apel bisa membuat kita merasa kenyang.

Ketika bagi sebagian orang kondisi ini tak menjadi masalah, sebagian orang lainnya mungkin mengalami masalah pencernaan.

Sebab, cuka apel bisa mengubah level insulin sehingga harus dikonsumsi secara hati-hati oleh penderita diabetes, karena bisa mengubah jumlah insulin (atau obat-obatan diabetes lainnya) yang mereka butuhkan.

Bagi penderita diabetes, konsultasikan kepada dokter tentang berapa banyak cuka apel yang aman untuk dikonsumsi.

Selain itu, dalam sebuah studi kasus, konsumsi 200ml (16 sendok makan) cuka apel per hari juga kerap diasosiasikan dengan rendahnya jumlah potassium dan osteoporosis.

Baca juga: Bukan Diminum, Begini Cara Terbaik Konsumsi Cuka Apel

Studi tersebut memang hanya merujuk kepada satu penderita, namun hal ini bisa menjadi peringatan bahwa cuka apel tidak selalu baik.

Langkah mencoba diet cuka apel

Ada beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan sebelum memulai diet ini.

- Melarutkan dengan minuman lain. Caranya, larutkan satu sendok makan cuka apel dalam segelas air hangat dan minum air tersebut 10-20 menit sebelum makan.

- Menambahkan sebagai salad dressing

- Menambahkan ke dalam saus atau mustard lalu celupkan makanan ke dalamnya.

- Menggunakan untuk mengempukkan daging sapi, daging kambing, daging ayam, atau daging-dagingan lainnya.

- Menambahkan ke nasi untuk rasa tambahan.

- Menggunakannya sebagai bagian dari bahan masakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com