KOMPAS.com - Tudingan yang menyebut Meghan Markle membawa pengaruh buruk bagi kepribadian suaminya, Pangeran Harry, tentu tak bisa mutak dibuktikan.
Di sisi lain, ada pula pandangan yang justru menilai ada perubahan positif dalam kehidupan Pangeran Harry, setelah menikahi bintang film Amerika Serikat ini.
Baca juga: Meghan Dituding Bawa Pengaruh Buruk bagi Kepribadian Pangeran Harry
Disebutkan, sebelum menikah, Pangeran Harry terkenal sebagai pria yang gemar berpesta. Kini, The Duke of Sussex telah berubah total.
Pasangan ini akan sedang menunggu kelahiran anak pertamanya. Tapi, sebelum sang buah hati lahir, mereka telah melakukan perubahan drastis pada gaya hidupnya.
Sebelumnya, mantan reporter kerajaan, Duncan Larcombe, mengatakan Meghan memiliki permintaan yang berbeda dari anggota kerajaan yang lain.
Sebagai seorang aktris, kata Larcombe, Meghan mengharapkan kesempurnaan.
"Tapi ketika kamu berada di keluarga kerajaan, kamu harus belajar ini bukan tentang kamu, ini tentang apa yang kamu wakili," ucap Larcombe.
Padahal, di sisi lain tampaknya Pangeran Harry ingin menyenangkan istrinya.
Berikut ini adalah daftar kebiasaan Pangeran Harry yang dirasa berubah sejak menikah.
Bulan November lalu, Pangeran Harry memilih absen untuk berpartisipasi dalam tradisi liburan yang telah lama dilakukan bersama dengan kakaknya, Pangeran William.
The Duke of Sussex melewatkan acara tahunan untuk menembak burung pegar pada tradisi "Boxing Day".
Padahal, tradisi itu telah dilakukan sejak 20 tahun lalu. Meghan rupanya sangat mendukung perlindungan satwa liar dan sangat menolak perburuan.
Pada bulan Mei, Organisasi aktivis hewan "PETA" memuji gaya hidup Meghan Markle yang ramah vegan, termasuk semangat Meghan menentang penggunaan bulu dan kulit binatang.
Dengan menentang penggunaan bulu dan kulit binatang, menurut pihak PETA, Meghan secara aktif membantu menghentikan perdagangan kulit global.
Baik itu berasal dari pertenakan hewat atau satwa yang ada di alam liar, produk fesyen berbahan bulu atau kulit hewan menyebabkan banyak binatang menderita dan mati.