Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2019, 15:33 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber


KOMPAS.com - Sarang nyamuk, nyatanya dengan mudahnya bisa ditemukan di sekitar rumah kita. Nyamuk yang dapat berkembang biak dengan mudah akan menyebabkan masalah tersendiri bagi kesehatan, khususnya sebagai penyebar penyakit.

Pernahkah kamu menyadari, kalau sarang nyamuk yang ada di dekatmu ternyata difasilitasi oleh kita sendiri? Seperti membiarkan lingkungan kotor, tidak membuang wadah berisi air yang mudah dipakai tempat bertelur nyamuk, atau malas merapikan baju yang menumpuk bergantung di belakang pintu.

Hal-hal tersebut sebetulnya memancing nyamuk bersarang di lingkungan kita. Yuk, simak beberapa cara mencegah nyamuk berkembang biak di sekitar kita.

1. Tutup wadah, lubang, atau genangan berisi air

Ilustrasi jentik nyamukshutterstock Ilustrasi jentik nyamuk
Sifat nyamuk yang paling umum adalah suka bertelur di genangan air yang bersih. Nah, yang paling mengkhawatirkan adalah, ketika di sekitar pekarangan rumah terdapat nampan, kendi ataupun lubang-lubang di tanah yang berisi air. Hal tersebut merupakan surga bagi para nyamuk untuk berkembang biak.

Nyamuk akan lebih mudah berkembang biak ketika musim hujan, di mana tempat cekung yang terisi air hujan akan mudah dijadikan sarang bagi nyamuk-nyamuk.

Untuk mencegahnya, jika kamu menemukan genangan air di tanah, segera timbun dan tutupi dengan tanah. Bila ada tempat atau nampan yang terisi air, silahkan tutup atau kosongkan wadah tersebut agar tidak menjadi sarang nyamuk.

2. Jangan suka menggantung baju atau menumpuk barang

Ilustrasi pakaian berantakanshutterstock Ilustrasi pakaian berantakan
Nyamuk umumnya banyak ditemukan di sekitar tumpukan baju atau di sekitar barang-barang padat dalam jumlah banyak. Pasalnya, nyamuk sifatnya memang menyukai tempat yang lembab dan gelap. Bahkan jika kita telah menyemprotkan cairan serangga, hal tersebut masih tidak akan menjangkau keseluruhan sela di lemari.

Cara mencegah yang harus dilakukan adalah menghindari menumpuk barang-barang atau baju berlebihan, apalagi baju kotor yang sudah terkena keringat.

Jika ingin dipakai, jangan lupa kebaskan dahulu baju tersebut. Biasakan menutup lemari, dan jauhkan barang-barang yang menumpuk ke tempat yang agak jauh dari pusat kegiatan kita.

3. Potong dan bersihkan tanaman liar di pekarangan rumah

Ilustrasi memotong rumputshutterstock Ilustrasi memotong rumput
Pekarangan yang ditumbuhi tanaman atau rumput hijau memang sedap dipandang. Tapi tahukah kamu, nyamuk ternyata suka berada di sekitar tanaman lebat, panjang, dan tidak terawat? Tempat tersebut biasanya lembab dan gelap.

Seperti yang telah dibahas tadi, ketika hujan, tidak semua air terserap ke dalam tanah, kadang masih tersisa di sekitar tanaman-tanaman yang tumbuh liar lainnya. Nah, dari situlah nyamuk akan bebas menelurkan ribuan anak untuk membuat penyakit kepada manusia.

Rapikan perkarangan atau tanaman liar di sekitar rumah, jangan lupa juga tutupi lubang-lubang sekitarnya, ratakan dengan tanah. Baiknya, kamu juga menanam tanaman penghalau nyamuk sepreti lavender, jeruk atau serai.

Baca juga: 6 Tanaman Pengusir Nyamuk yang Bisa Ditanam di Rumah

4. Tutup jendela di malam hari dan gunakan alat pengusir nyamuk

Ilustrasi kasa halusshutterstock Ilustrasi kasa halus
Sarang nyamuk di sekitar rumah akan menjadikan nyamuk lebih mudah berkelana mencari makanan di rumah. Agar serangga itu tidak masuk, lapisi celah atau lubang kecil di rumah menggunakan kawat kasa halus. Jangan lupa tutup jendela dan pintu di malam hari, karena nyamuk aktif pada malam hari.

Sebelum tidur, oleskan krim anti nyamuk pada tubuh. Bila kamu memiliki bayi, tutup tempat tidur dengan alat penghalang nyamuk seperti kelambu. Kamu juga bisa memanfaatkan alat penghalau nyamuk dan aroma tertentu agar nyamuk tidak mendekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com