KOMPAS.com - Setiap hari kamu tentu ingin tampil sempurna, dengan sepatu yang keren dan dandanan yang rapi. Namun, apa jadinya jika penampilan itu dirusak bau kaki yang tidak sedap? Tentu semua usaha untuk tampil memesona jadi sia-sia.
Apalagi biasanya orang-orang segan untuk memberi tahu apabila kamu mengalami masalah bau kaki. Untuk menghindari hal ini, kamu perlu tahu seluk-beluk bau kaki yang tidak sedap dan bagaimana cara mencegahnya.
Secara medis, masalah bau kaki dikenal dengan sebutan bromodosis. Bromodosis merupakan kondisi di mana kaki memproduksi keringat berlebihan dan menjadi lembap, terutama saat memakai sepatu, sehingga muncul aroma tidak sedap.
Seperti halnya telapak tangan, telapak kaki juga memiliki kelenjar keringat yang berfungsi untuk melembapkan kulit dan mengatur suhu tubuh, misalnya ketika cuaca sedang panas atau sedang berolahraga.
Ketika keringat terus diproduksi oleh kelenjar keringat pada kaki, berbagai bakteri akan tumbuh untuk memecah senyawa organik pada keringat. Aktivitas inilah yang akan menghasilkan aroma yang tidak sedap pada kaki.
Baca juga: Waspadai, 4 Penyebab Bau Kaki
Namun, pada beberapa orang, masalah bau kaki disebabkan oleh kondisi yang lebih serius. Berikut ini adalah faktor-faktor risikonya.
1. Perubahan hormon
Pada manusia, perubahan hormon bisa menyebabkan produksi keringat bertambah. Perubahan hormon bisa terjadi saat masa puber atau saat mengandung. Itulah mengapa para remaja, ibu hamil, atau pasien terapi hormon lebih rentan mengalami masalah bau kaki.
2. Hiperhidrosis
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.