Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan "Sarapan" dengan Teh Manis Memicu Kurang Gizi

Kompas.com - 30/01/2019, 16:22 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Walau sarapan dianggap sebagai waktu makan yang penting, tetapi mayoritas orang belum mengonsumsi menu yang benar. Bahkan, banyak orang "sarapan" dengan minum teh manis atau pun susu.

Konsumsi sarapan yang direkomendasikan adalah terdiri dari makanan dan minuman, bukan salah satunya saja.

Menurut ahli gizi Dr.Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, menu sarapan idealnya mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, mineral, dan air.

Mengonsumsi teh manis saja di pagi hari, menurut Rita, tidak akan bisa memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi tubuh.

"Rata-rata orang Indonesia membutuhkan sekitar 2.000 kalori perhari. Kalau hanya dibagi dalam dua waktu makan, misalnya makan siang dan malam, tidak akan terpenuhi kebutuhan energinya," paparnya dalam acara "Nestum 101 Healthy Bowl" yang diadakan oleh Nestle di Jakarta (29/1/2019).

Meski pun porsi makan bisa diperbanyak, tetapi kebutuhan serat, vitamin, dan zat gizi mikro lainnya mungkin tidak bisa dipenuhi.

"Kemungkinan besar akan terjadi defisiensi, misalnya kekurangan protein, kalsium, vitamin, atau zinc," ujarnya.

Dalam jangka panjang, kebiasaan makan ini akan menyebabkan perubahan organ, misalnya massa otot berkurang atau tulang tidak bisa berkembang dengan baik pada anak-anak karena kekurangan kalsium.

"Imunitas juga akan menurun jika kita kekurangan nutrisi," imbuh Rita.

Kegiatan mengunyah makanan, lanjut dia, sangat penting untuk organ pencernaan karena akan merangsang enzim-enzim, termasuk mendapatkan rasa kenyang yang lebih lama.

"Mengunyah dapat menurunkan hormon grelin yang merangsang nafsu makan. Karenanya pilih makanan dengan bijak, sebaiknya mengandung multigrain, serat pangan, serta vitamin dan mineral," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com