KOMPAS.com - Banyak informasi membingungkan seputar penurunan berat badan yang beredar di masyarakat.
Seperti riset yang dipublikasikan di jurnal BMJ, misalnya. Riset tersebut memaparkan, rutinitas sarapan pagi sangat membantu untuk mendapatkan tubuh ideal.
Banyak juga yang percaya melewatkan sapan menyebabkan kenaikan berat badan.
Namun riset lain mengungkap fakta sebaliknya. Penelitian dari Monash University, Australia, menunjukan mereka yang rutin sarapan justru mengalami peningkatan asupan kalori harian.
Penelitian ini juga mengklaim bahwa melewatkan sarapan pagi tak selalu menyebabkan nafsu makan bertambah di siang harinya.
Padahal kebanyakan saran soal diet mengatakan, sarapat sangat membantu mengontrol berat badan. Lalu mana yang harus dipercaya?
Adapun riset Monash University dilakukan dengan menganalisis efek dari sarapan secara teratur terhadap perubahan berat badan dan asupan energi harian.
Hasilnya, total asupan energi harian, alias kalori yang diasup, lebih tinggi pada peserta yang mengonsumsi sarapan daripada peserta yang melewatkannya, yaitu rata-rata 260 kalori lebih banyak dalam sehari.
Baca juga: Sarapan Bikin Hari Lebih Produktif! Ketahui Panduan Sehatnya
Hasil riset bahkan menunjukan peserta yang melewatkan sarapan rata-rata memiliki berat badan lebih ringan 0,44 kilogram.
Namun, efek sarapan terhadap berat badan tidak berbeda antara orang dengan berat badan normal dan mereka yang kelebihan berat badan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.